Tentang

------------ Selamat datang di Blog kami yang sederhana ini ------------ SEMOGA BERMANFAAT. --- Identitas Pemilik Blog ------ Nama : Afif Fuaidi ------ Alamat Rumah : Payaman - Andonosari - Nongkojajar - Pasuruan ------ Facebook : Afif Fuaidi bin Mahfudz ------ Instagram : Apiep_5 (Afif Fuaidi) ---

Rabu, 12 Mei 2010

Pandai Matematika

TIPS

PANDAI MATEMATIKA

Matematika merupakan hantunya pelajaran, ketika kita mendengarkannya saja udah bikin pusing apalagi kalo udah ngerjakannya. Aku punya beberapa tips gimana caranya biar Kita gak borring ama Matematika

  1. Terlebih dahulu harus Kita tumbuhkan rasa gemar Matematika, ini yang utama
  2. Harus konsisten dalam belajar
  3. Harus adanya seorang pendamping dalam belajar.
  4. Jika Gurumu menjelaskan Matematika di kelas, lihatlah, jangan terlebih dahulu Kamu menulis dalam buku mu, apabila Gurumu sudah selesai menjelaskan, salinlah penjelasan tadi dengan tidak melihat penjelasan yang ada di papan tulis. setelah Kamu selesai menyalin di buku, cocokkan jawaban Kamu dengan penjelasan Gurumu. kalau sama dengan jawaban Gurumu berarti Kamu mengerti, dan kalau belum sama ulangi berkali-kali sampai jawaban Kamu sama dengan jawaban Gurumu
  5. Kalau di kelas harus aktif terhadap pelajaran Matematika
  6. Memiliki buku panduan yang memadai.
  7. Harus sering-sering latihan soal

Motivasi Gemar Matematika

Motivasi Agar Gemar

Matematika

Apabila kamu tidak menyukai atau kurang motivasi dalam belajar matematika, faktor yang paling besar diakibatkan pelajaran atau materi sebelumnya tidak dikuasai dengan baik sehingga kamu kewalahan dengan materi baru, karena matematika itu materinya sambung menyambung. Banyak materi yang diajarkan di SD, kemudian dilanjutkan di SMP sampai SMA. Disini yang sudah menguasai saja bisa lupa karena rentang waktu yang cukup lama, apalagi yang tidak bisa.

Syarat minimal apabila kamu sudah dikatakan lulus harus menguasai : penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian bilangan rasional (bilangan pecahan dan bilangan desimal).

Ini semua merupakan prasyarat apabila akan duduk di SMP dan apabila syarat minimal tersebut tidak dikuasai akan berakibat tidak sambung saat dijelaskan oleh guru dikelas. Cara mengatasinya tidak cukup mempelajari materi yang telah diajarkan oleh guru, tetapi materi-materi sebagai prasyarat tadi harus dikuasai, karena begitu muncul materi baru akan terjadi ketidaksambungan lagi, begitu dan seterusnya.

Sangat banyak jumlah siswa di SMP yang belum mampu dalam mengoperasikan bilangan operasional terutama bilangan pecahan.

Karena sebab-sebab tersebut diatas, maka anak kurang senang, malas karena terlalu banyak yang tidak dimengerti shingga pelajaran matematika tidak menarik baginya. Sebab-sebab diatas termasuk dalam kategori malas belajar.

Yang mengakibatkan putusnya materi selain diatas adalah sering tidak masuk sekolah (karena alpa, sakit dan ijin) ini juga mengakibatkan materi terputus dan berakhir dengan keterangan.

Untuk mengatasi masalah tersebut, prasyarat sebelum memasuku jenjenag SLTP maupun SLTA harus dikuasai dengan sering berlatih. Alat yang digunakan adalah pena, kertas dan buku-buku yang sudah ada penyelesaiannya.

Langkah Pertama

Ambil soal yang sudah ada penyelesaiannya, baca soal terlebih dahulu dan juga cara penyelesaiannya, kemudian tutup buku penyelesaian tersebut lantas kerjakan pada buku yang kosong tadi.apabila hasil tidak sama maka harus diulangi, jika hasil sudah benar uraian tidak sama dapat disimpulkan dua cara sudah dikuasai.

Langkah Kedua

Ambil soal serupa dan baca soalnya saja, tapi jangan lihat penyelesaiannya. Kerjakan soal tersebut kemudian cocokkan dengan cara penyelesaian dan jawaban yang terdapat pada buku penyelesaian. Apabila jawaban kamu benar maka dapat disimpulkan kamu telah menguasai dengan baik.

Banyak sekali siswa / mahasiswa yang salah dalam mempelajari matematika hanya dibaca saja, walaupun sudah mengerti dengan cara dibaca tanpa harus mengerjakannya.

Definisi matematika adalah ” menggerakkan pena di atas kertas kosong”. Definisi ini agak ekstrim karena memang belajar matematika agar membawa hasil harus diotak-atik. Apabila mengotak-atik hasilnya benar maka akan melahirkan kepuasan dan berujung pada kesenangan.

Apabila matematika menjadi kesenangan (hobby) sambil berjalanpun kesalahan dalam ujian dapat dideteksi, apakah pekerjaan kita tadi benar atau salah. Jumlah anak yang termasuk dalam kategori hobby tidak banyak, paling banyak 10% dalam satu kelas. Dan apabila langkah-langkah di atas masih gagal, maka ikutilah les atau bimbingan belajar, tapi langkah ini membutuhkan biaya.

Profil Kepala Sekolah

PROFIL

Direktur Utama MA_SMK DARUT TAQWA

“Pak Pul” Sosok Visioner Setajam Pedang

Kalau memang kamu benar-benar siswa-siswi MASDATA (MA-SMK DARUT TAQWA), pasti kamu tahu sosok yang satu ini. Yaaa…, beliau adalah kapala sekolah kita yang sudah menjabat sejak tahun 1996 hingga sekarang. Jika kalian ingin tahu lebih banyak tentang beliau yang memepunyai nama singkat “Saifulloh”, bagaimana kehidupan beliau sejak kecil hingga sekarang, maka simaklah ceritanya.

“Pak Pul”, begitu siswa-siswi MASDATA akrab memanggil beliau. Selalu memakai songkok hitam lancip, bersahaja, rapi & tawadlu’ adalah ciri-ciri yang melekat erat pada pribadi beliau, putra yang dilahirkan pada tanggal 3 April 1964 di Kertosono oleh pasangan Bapak Nur Hasyim & Ibu Maslikha ini sengaja di beri nama Saifulloh (Pedang Alloh) karena tahun kelahiran beliau adalah tahun dimana masih gencar-gencarnya peristiwa PKI dan diharapkan beliau menjadi penegak kebenaran. Sejak kecil beliau sudah memiliki prinsip hidup yang kuat. Beliau selalu berani dalam mengambil sikap, berani dalam mengambil resiko & suka mencari pengalaman sebanyak mungkin.

Latar belakang keluarganya yang agamis & berjiwa pendidikan yang kuat yang membuat beliau berhasil menempuh jenjang pendidikan tahap demi tahap. Pengalaman pendidikan beliau duduk di bangku SDN (Sekolah Dasar Negeri) dan lulus pada 1979. setelah itu beliu melanjutkan pendidikannya di MTsN (Madrasah Tsanawiyah Negeri) Kertosono berakhir pada tahun 1982. Kemudian beliau melanjutkan ke MAN(Madrasah Aliah Negeri) Kertosono & lulus tahun 1985. Untuk gelar S1 (Strata Satu) beliau memperolehnya di IAIN (Institusi Agama Islam Negeri) Kertosono pada tahun 1992, dan untuk gelar S2 (Strata Dua) beliau memperolehnya di UNISMA (Universitas Islam Malang) pada tahun 2002. Beliau juga mendapat cukup banyak prestasi yang diraih diantaranya sering mendapat juara 1 & 2 lomba catur, kemudian 1 & 2 lomba bulu tangkis, juara 1 lomba cerdas cermat, dan msih banyak lagi. Oleh karena itu, jangan heran kalau teman-teman mengetahui ”Pak Pul” lihai bermain catur & bulu tangkis.

Masa mudah beliau adalah masa yang penuh dengan petualangan hidup, segala yang dilakukan beliau penuh dengan kreasi dan inovasi. Ada pengalaman menarik bagi beliau, yaitu beliau suka bergaul dengan anak jalanan yang brutal dan suka berkelahi. Menurut beliau “dengan begitu kita bisa menilai seberapa kuat keyakinan kita supaya tidak ikut-ikutan seperti mereka”. Semasa mudanya, beliau juga gemar mempelajari ilmu beladiri khusunya pencak silat. Anehnya untuk mempelajari ilmu beladiri tersebut beliau tidak pernah masuk atau bergabung dengan suatu perguruan silat melainkan dengan berpindah dari satu guru ke guru yang lain.

Selain itu kenyang mengenyam pendidikan formal beliau juga sudah menempuh banyak sekali pendidikan nonformal (keagamaan) pertama kali beliau mondok adalah di pondok pesantren Darul Mu’alimin Kertosono yang di asuh oleh Kyai Ghozali Kholil disinilah beliau paling lama berada dilingkungan pesantren yaitu selama 13 tahun mulai dari SD sampai lulus MA pada tahun 1986 kemudian beliau pindah ke pondok pesantren Al-Falah Bonjonegoro yang di asuh oleh KH. Mashudi Hasan pada tahun 1986 hingga 1992. Disana beliau mondok sambil kuliah di IAIN Sunan Ampel Bojonegoro Fakultas Tarbiyah yang merupakan cabang dari IAIN Sunan Ampel Surabaya yang masih belum ada fakultas tarbiyahnya. Perjalanan beliau belum berakhir di situ, dari Bojonegoro beliau pindah ke sebuah pesantren di kecamatan Papar Kabupaten Kediri pada tahun 1993 dalam rangka mendalami kitab Kutubusy syita, Tafsir dan Fiqih di bawah asuhan KH. Abdulloh Toyyib. Pada tahun itu juga beliau sudah menginjakkan kakinya di bumi Sengonagung tepatnya di Ponpes Ngalah Darut Taqwa pada tahun 1994 beliau mondok lagi di pondok pesantren yang diasuh oleh KH. Yasir di Kepatihan Kabupaten Nganjuk untuk mendalami kitab-kitab Tasawuh, Tanwirul Qulub dan Ihyak Ulumumuddin. Belum selesai, pada tahun 1995 beliau masih menyempatkan diri belajar kitab Tibun Nabawi di sebuah pesantren yang diasuh oleh KH. Asmuni yang berada di Patok Kediri. Untuk mendalami ilmu Thoriqqahnya, sejak tahun 1984 beliau dibina langsung oleh KH. Munawir dan diteruskan KH. Soleh Bahruddin hingga sekarang. Ketika itu KH. Munawir langsung memanggil beliau yang masih duduk di bangku Aliah untuk mempelajari ilmu Thoriqoh tersebut. Uniknya saking seringnya beliau mondok dan saking banyaknya pondok pesantren yng ditempatinya, hingga membuat beliau lupa akan nama beberapa pondok pesantren tersebut.

Kisah hijrahnya “Pak Pul” dari Kertosono ke bumi Darut Taqwa dimulai semenjak Beliau masih kuliah di IAIN Sunan Ampel Bojonegoro pada tahun 1989. Ketika itu beliau pergi mengantar kakaknya yang bernama Zainal Arifin menghadiri acara wisuda kakaknya tersebut. Sepulang dari acara wisuda itu, beliau diajak kakaknya untuk “sowan” ke kediaman KH. Bahruddin Kalam (Ayah KH. Sholeh Bahruddin) yang berada di Carat Gempol Pasuruan yang pada waktu itu sedang Gerah (sakit). Ketika itu KH. Bahruddin Kalam berkata dengan bahasa Jawa “Sambangono anakku Sholeh neng Sengon”, dan beliau menyanggupinya. Lambat laun janji kepada Pak-Dhenya (KH.Bahruddin Kalam) itu terlupakan. Baru pada tahun 1993 beliau ingat akan wasiat yang diberikan itu. Tanpa membuang waktu-waktu lagi pada 5 September tepatnya pada hari Ahad Pon 1993, berangkatlah beliau ke desa Sengonagung Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan ini dan menemui KH. Sholeh Bahruddin. Pertama kali bertandang ke Darut Taqwa, yayasan yang didirikan KH. Sholeh Bahruddin, penampilan beliau masih terkesan liar karena potongan rambutnya beliau yang panjang sampai sebahu dengan pakaian seadanya. Orang-orang disana keheranan melihat beliau yang masih terkesan baru di lingkungan itu.

Singkat cerita, beliau langsung diutus menetap di Pondok Pesantren Ngalah ini dan diutus mengajar Wustho Tsalis (Madrasah Diniyah). Yang lebih mengagumkan lagi yaitu dalam waktu singkat itu beliau diberi amanat untuk menjadi kepala pondok (selama 3 tahun) dan juga mengajar di MTs dan MA. Selang 2 tahun, beliau “sowan” kepada KH. Sholeh Bahruddin untuk pamit ke Kertosono, tetapi Romo Kyai melarang keras dan malah diutus untuk mengamalkan ilmunya di sini dan menetap di Sengonagung tepatnya di Dusun Kembang Kuning.

Beliau menikah pada tanggal 16 Juni 1996 dengan seorang gadis yang bernama “Uswatun Khasanah” (pilihan Romo Kyai), sebuah perhelatan terjadi pada hidupnya. Ada hal yang menarik dalam acara pernikahan beliau, yaitu pada tanggal 1 Suro (kalender Jawa) atau 1 Mukharrom (kalender Arab), dimana pada tanggal itu tidak lazim bagi seseorang untuk menjalankan perhelatan sebesar itu. Lika-liku kehidupan dalam keluarga beliau lalui dengan harmonis. Hingga saat ini beliau di karuniai 2 orang anak 3 orang putri Warodatu Jannah (almarhumah), Akhmad Zukhal Murtadlo, Labibatun Nuriah, A’imatuz Zuhdiah, dan Akhmad Yaim Muntaqo.

Beliau menjadi kepala sekolah menggantikan kedudukan Bapak Salam tepat satu minggu setelai beliau menikah, lagi-lagi karena di utus Romo Kyai memang tidak mudah menjalani itu semua. Segala bentuk anggapan negatif selalu mengiringi langkah beliau karena kariernya yang begitu cepat melesat di Darut Taqwa ini. Beliau selalu berpegang teguh pada prinsip “Bukan yang minta, tapi yang memberi amanat dan harus dijalankan sebaik-baiknya”.

Segenap perjuangan beliau selama ini membuahkan hasil positif yang dapat kita saksikan sekarang. MASDATA menjadi sekolah yang berkembang pesat dengan berbagai jurusan mulai dari Agama yang merupakan jurusan pertama kali dan kemudian dihapus, IPS (1996), Bahasa (1998), IPA (1999), MAK (2000) dan SMK (2002). Obsesi beliau untuk MASDATA adalah beliau menginginkan sekolah ini menjadi percontohan “Pilot Projek” MA Swasta se-Kabupaten Pasuruan.

Dimata dewan guru, beliau merupakan seorang pemimpin yang Kharismatik atau mempunyai daya tarik (pembawaan sejak lahir yang sulit dimiliki oleh orang lain). Demokratis dan Visioner (mempunyai wawasan luas ke depan). Beliau selalu memberi kepercayaan kepada bawahan, tidak suka mendikte bawahannya dan tegas dalam menindak kesalahan yang dilakukan bawahannya.

Profil SMK Darut Taqwa

PROFIL SMK DARUT TAQWA

SENGONAGUNG PURWOSARI PASURUAN


I. IDENTITAS SEKOLAH

Nama Sekolah :

“SMK Darut Taqwa”

Status :

“Swasta”

Alamat Sekolah :

“Jl. PP. Ngalah no. 16 Pandean Sengonagung Purwosari Pasuruan Jawa Timur 67162″

Telepon :

(0343) 611717 Fax. (0343) 614405

Tahun Berdiri :

“2003″

Program :

“Teknik Multimedia, Teknik Jaringan, Mekanik Otomotif”

Waktu Belajar :

“Pagi (06.45 s/d 13.30)”



II. LATAR BELAKANG BERDIRINYA SEKOLAH

Sekolah Menengah Kejurun (SMK) Darut Taqwa merupakan kelanjutan dari SMK kelas jauh pada pondok pesantren Ngalah yang dilatar belakangi oleh adanya tuntutan kebutuhan masyarakat dan ditandainya Memorandum Of Understanding (MOU) kerjasama antara MA Darut Taqwa dengan SMKN 1 Purwosari untuk menyelenggarakan program pelatihan kecakapan hidup (Life Skill Education) pada tahun pelajaran 2002/2003. Program ini ditujukan untukmemberikan nilai tambahan berupa keterampilan khusus bagi lulusan MA Darut Taqwa yang sebagian besar merupakan santri Pondok Pesantren Ngalah Sengonagung Purwosari Pasuruan mengikuti program pelatihan vocasiona tersebut. Progrsam pelatihan kecakapan hidup tersebut dilaksanakan menggunakan pola pembelajaran ekstrakurikuler mulai pukul 13.30 WIB sampai pukul 17.15 WIB.

Pada akhir tahun pelajaran 2002/2003 diadakan evaluasi pelaksanaan Program Pelatihan Kecakapan Hidup tersebut. Hasil evaluasi antara lain adalah:

  1. Minat santri PP. Ngalah yang diasuh oleh KH. M. Sholeh Bahruddin, khususnya siswa MA Darut Taqwa sangat besar untuk mendapatkan pelatihan ketrampilan kecakapan hidup
  2. Pelaksanaan pelatihan di SMKN 1 Purwosari yang berjarak 5 km dari lokasi MA Drut Taqwa menjadi kendala karena tidak efisien dari segi dana (biaya transportasi) dan waktu (keterlambatan kedatangan siswa)
  3. Sebagian besar peserta pelatihan yang merupakan santri PP. Ngalah harus mengikuti pengajian di dalam pesantren.

Oleh karena itu direkomendasikan agar pelaksanaan program pelatihan dilaksanakan dilingkungan MA Darut Taqwa.

Selanjutnya pada bulan Februari 2003 bergulirlah program SMK Kecil dari DIKMENJUR DEPDIKNAS RI. Program SMK Kecil ini diresmikan oleh MENDIKNAS (Bapak Prof. A. Malik Fajar, M. Sc)di VEDC Malang pada tanggal 27 Mei 2003. Konsep dasar program ini adalah pendidikan kejuruan tingkat menengah yang diselenggarakan di Pondok Pesantren dan dibina oleh SMKN terdekat selaku SMK induk.

Untuk merespon program SMK Kecil di Pondok Pesantren, maka MA Darut Taqwa mengadakan WorkShop pada 3 Juli 2003 dengan hasil antara lain:

Pembentukan tim kerja dengan susunan sebagai berikut :

Penanggung Jawab : Drs. Syaifulloh, MHI.

Penasehat : DR. H.Imron Arifin, M.Pd

Mediator : A. Nafi’, S.TP,M. THP

Anggota :

1) A.Mubarok,M.Pdi

2) Nur Salim, S.Pdi

3) Drs. Priyanto

4) Salamin, S.Ag

5) Miftakhul Fuad, S.Pdi

6) Drs. A.Yusuf

Konsep dasar peyelenggaraan SMK Kecil Darut Taqwa adalah sebagai berikut :

  • Pada prinsipnya program SMK Kecil sama dengan penyelenggaraan program kelas jauh SMKN 1 Purwosari, sehingga secara teknis dari segi administrasi pembelajaran dianggapsebagai bagian dari SMKN 1 Purwosari, sampai SMK Kecil Darut Taqwa dapat berdiri sendiri.
  • Kurikulum SMK Darut Taqwa sesuai dengan kurikulum yang diterapkan oleh SMKN 1 Purwosari
  • Untuk mata diklat produktif sementara diajar oleh guru SMKN 1 Purwosari, sedangkan untuk mata diklat normative diajar oleh SMK Kecil Darut Taqwa
  • Tenaga pengajar mata diklat produktif digaji oleh PEMDA Kab. Pasuruan melalui SMKN 1 Purwosari, sedangkan tenaga pengajar mata diklat normative adaptif dibayar oleh SMK Kecil Darut Taqwa

Pada akhirnya berdirilah SMK Kecil Darut Taqwa yang erlokasi didalam lingkungan PP.Ngalah Sengonagung Purwosari Pasuruan sejak tahun pelajaran 2003/2004 dengan membuka tiga jurusan yaitu:

  • Jurusan Teknik Elektronika, dengan program keahlian Teknik Komputer Jaringan
  • Jurusan Teknik Mesin, dengan program keahlian Teknik Bodi Otomotif dan Mekanik Otomotif
  • Jurusan Pertanian, dengan program keahlian Budidaya Tanaman

Pada tahun kelima SMK Kecil Darut Taqwa denag belajar dari pengalaman dan pembinaan dari SMKN 1 Purwosari, SMK Kecil Darut Tawqa berupaya sebaik mungkin untuk menjadi sekolah yang mandiri dengan mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan sarana prasarana yang memadai, SMK Darut Taqwa siap menjadi UPT sendiri.

III. VISI DAN NISI SEKOLAH

Visi :

“Terbentuknya Lulusan Yang Berahlaqul Karimah, Terampil, Mandiri Dan Berdaya Saing Tinggi”

Misi

Menanamkan nilai-nilai Islam sebagai way of life siswa SMK Darut Taqwa”

Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan