Tentang

------------ Selamat datang di Blog kami yang sederhana ini ------------ SEMOGA BERMANFAAT. --- Identitas Pemilik Blog ------ Nama : Afif Fuaidi ------ Alamat Rumah : Payaman - Andonosari - Nongkojajar - Pasuruan ------ Facebook : Afif Fuaidi bin Mahfudz ------ Instagram : Apiep_5 (Afif Fuaidi) ---

Minggu, 22 Mei 2011

Kebutuhan Cairan dan Elektrolit

Kebutuhan Cairan dan Elektrolit

1.PENGERTIAN
Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena metabolisme tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespon terhadap stressor fisiologis dan lingkungan. Cairan dan elektrolit saling berhubungan, ketidak seimbangan yang berdiri sendiri jarang terjadi dalam bentuk kelebihan atau kekurangan.

2.FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
1.Usia: Variasi usia berkaitan dengan luas permukaan tubuh, metabolisme yang diperlukan dan berat badan.
2.Temperature lingkungan: Panas yang berlebihan menyebabkan berkeringat. Seseorang dapat kehilangan NaCl melalui keringat sebanyak 15-30 gram/hari.
3.Diet: Pada saat tubuh kekurangan mnutrisi, tubuh akan memecahkan cadangan energi, proses ini akan menimbulkan pergerakan cairan dari interstisial ke Intraseluler.
4.Stress: Dapat menimbulkan peningkatan metabolisme sel,konstrasi darah dan glikolosis otot, mekanisme ini dapat menimbulkan retensi sodium dan air. Proses ini dapat meningkatkan produksi ADH dan menurunkan produksi urine.
5.Sakiti keadaan pembedahan, trauma jaringan, kelainan ginjal dan jantung, gangguan hormone akan menganggu keseimbangan cairan.

3.PERGERAKAN CAIRAN TUBUH
1.Difusi
Adalah proses dimana partikel yang terdapat dalam cairan bergerak dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah sampai terjadi sebuah keseimbangan. Cairan dan elektrolit didifusikan menembus membrane sel. Kecepatan difusi dipengaruhi oleh ukuran molekul, kosentrasi larutan dan temperature.

2.Osmosis
Adalah bergeraknya pelarut beesih seperti air, melalui membrane semipermeable dari larutan yang berkonsentrasi rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi yang sifatnya menarik.

3.Transport aktif
Bahan bergerak dari konsentrasi rendah ke tinggi karena adanya daya aktif dari tubuh seperti pompa jantung.

4.PENGATURAN KESEIMBANGAN CAIRAN
1.Rasa Dahaga
Mekanisme rasa dahaga
a.Penurunan fungsi ginjal merangsang pelepasan rennin, yang pada akhirnya menimbulkan produksi angiotensis JJ yang dapat merangsang hipotalamus untuk melepaskan substract neural yang bertanggung jawab terhadap sensasi haus.
b.Osmoreseplor di hipotalamus mendeteksi peningkatan takanan osmotic yang mengaktivasi jaringan syaraf yang dapat mengakibatkan sensasi rasa dahaga.

2.Anti deuretik hormone (ADH)
ADH dibentuk di hipotalamus dan disimpan didalam neurohipofisis posterior. Stimuli utama untuk sekresi ADH adalah peningkatan asmolaritas dan penurunan cairan ekstraseluler. Hormone ini meningkatkan reabsorbsi air pada duktus koligentes, dengan demikian dapat menghemat air.

3.Aldosteron
Hormone ini disekresi oleh kelenjar andrenal yang bekerja pada tubulus ginjal untuk meningkatkan absorbsi natrium. Pelepasan aldosteron dirangsang oleh perubahan konsentrasi kalium, natrium, serum dan system angiotensin rennin dan sangat efektif dalam mengendalikan hiperkalemia.

4.Prostagladin
Adalah asam lemak alami yang terdapat dalam banyak jaringan dan berfungsi dalam merespon radang, pengendalian tekanan darah, konsentrasi uterus, dan metabolisme gastrointestinal. Dalam ginjal, prostaglandin berperan mengatur sirkulasi ginjal, respon natrium, dan efek ginjal pada ADH.
5.Glukokortikoid
Meningkatkan reabsorsi natrium dan air, sehingga volume darah naik dan terjadi retensi natrium. Perubahan kadar glukokortikoid menyebabkan perubahan pada keseimbangan volume darah.

5.CARA PENGELUARAN CAIRAN
1.Ginjal
-Merupakan pengatur utama keseimbangan cairan yang menerima 17 liter darah untuk disaring setiap hari.
-Produksi Urine untuk semua usia 1 ml/kg/jam
-Pada orang dewasa produksi urine sekitar 1.5 liter/hari
-Jumlah urine yang diproduksi oleh ginjal dipengaruhi oleh ADH dan aldosteron.

2.Kulit
-Hilangnya cairan melalui kulit diatur oleh syaraf simpatis yang merangsang aktivitas kelnjar keringat.
-Rangsangan kelenjar keringat dapat dihasilkan dari aktivitas otot, temperature lingkungan yang meningkat dan demam.
-Disebut juga Jnsensible Water Loss (JWL) sekitar 15-20 ml/24 jam.

3.Paru-paru
-Menghasilkan JWL sekitar 400 ml/hari
-Meningkatkan cairan yang hilang sebagai respon terhadap perubahan kecepatan dan kedalaman nafas akibat pergerakan atau demam.

4.Gastrointestinal
-Dalam kondisi normal, cairan yang hilang dari gastrointestinal setiap hari sekitar 100-200 ml.
-Perhitungan JWL secara keseluruhan adalah 10-15 cc/kg BB/24 jam, dengan kenaikan 10% dari JWL pada setiap kenaikan suhu 1 derajat selcius.

6.KETIDAKSEMBANGAN ASAM BASA
1.Asidosis respirotorik
Disebabkan karena kegagalan system pernafasan dalam membuang CO2 dari cairan tubuh. Kerusakan pernafasan, peningkatan PCO2 arteri diatas 45 mmHg dengan penurunan pH < 7,35.
Penyebab penyakit abstruksi, restriksi paru, polimielitis, penurunan aktivitas pusat pernafasan (trauma kepala, pendarahan, narkotik, anestesi dan lain-lain).
2.Alkalosis respirotorik
Disebabkan karena kehilangan CO2 dari paru-paru pada kecepatan yang lebih tinggi dari produksinya dalam jaringan. Hal ini menimbulkan PCO2 arteri < 35 mmHg,pH >74.5.
Penyebab hiperventilasi alveolar, ansietas, demam, meningitis, keracunan aspirin, pneumonia dan emboli paru.
3.Asidosis metabolik
Terjadi akibat akumulasi abnormal fixed acid atau kehilangan basa. pH arteri < 7.35 HCO3 menurun dibawah 22 m€q/l >.
Gejala pernafasan kusinaul (dalam dan cepat), disorientasi, dan koma.
4.Asidosis metabolic
Disebabkan oleh kehilangan ion hydrogen atau penambahan basa pada cairan tubuh. Bikarbonat plasma meningkat >26 mEq/I dan pH arteri > 7,45.
Penyebab mencerna sebagian besar basa (misalnya BaHCO3, antacid, soda kue) untuk mengatasi ulkus peptikus atau rasa kembung.

7.MASALAH KESEIMBANGAN CAIRAN
1.Hipovolemik
Adalah suatu kondisi akibat kekurangan volume cairan ekstraseluler (CES) dan dapat terjadi karena kehilangan melalui kulit, ginjal, gastrointestinal, pendarahan, sehingga menimbulkan syok hipovolemik. Mekanisme kompensasi pada hipovolemik adalah peningkatan rangsangan syaraf simpatis (peningkatan frejuensi jantung dan tekanan vaskuler), rasa haus, Pelepasan Harmone ADH dan aldosteron. Hipovolemik yang berlangsung lama dapat menimbulkan gagal ginjal akut.
Gejala: pusing, lemah letih, anoreksia, mual muntah, rasa haus, gangguan mental, konstipasi dan oliguri, penurunan tekanan darah HR meningkat, suhu meningkat, turgor kulit menurun, lidah kering dan kasar, mukosa mulut kering.
Tanda-tanda:penurunan BB akut, mata cekung, pengosongan vena jugularis . pada bayi dan ank-anak adanya penurunan jumlah air mata.

2.Hipervolemik
Adalah penambahan atau kelebihan volume C€S yang dapat terjadi pada saat:
-Stimulasi kronis ginjal untuk menambah natrium dan air]
-Fungsi ginjal abnormal dengan penurunan ekskresi natrium dan air
-Kelebihan pemberian cairan
-Perpindahan cairan interstisial ke plasma.
Gejala: sesak nafas, peningkatan dan penurunan tekanan darah, nadi kuat, asites, edema, adanya ronchi, kulit lembab, distensi vena leher dan irama gallop.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar