Tentang
Sabtu, 05 Maret 2011
Perangkat yang digunakan dalam membuat Jaringan
- Modem
- HUB/Switch
- Bridge
- Router
Macam-macam Topologi Jaringan
Pada topologi Bus, kedua unjung jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator. Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya. Jaringan hanya terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC. Komputer yang ingin terhubung ke jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan mentap Ethernetnya sepanjang kabel. Linear Bus: Layout ini termasuk layout yang umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap simpul, ke saluran tunggal komputer yang mengaksesnya ujung dengan ujung. Masing-masing simpul dihubungkan ke dua simpul lainnya, kecuali mesin di salah satu ujung kabel, yang masing-masing hanya terhubung ke satu simpul lainnya. Topologi ini seringkali dijumpai pada sistem client/server, dimana salah satu mesin pada jaringan tersebut difungsikan sebagai File Server, yang berarti bahwa mesin tersebut dikhususkan hanya untuk pendistribusian data dan biasanya tidak digunakan untuk pemrosesan informasi. Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7 komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan.
* Keunggulan topologi Bus adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain. Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.
Topologi linear bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel Coaxial menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain. Kesulitan utama dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (network interface card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi ini juga sering digunakan pada jaringan dengan basis fiber optic (yang kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan dengan client atau node.).
Topologi STAR
Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.
Kelebihan
* Kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.
* Tingkat keamanan termasuk tinggi.
* Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
* Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.
Kekurangan
* Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh jaringan akan terhenti.
Topologi RING
Topologi cincin adalah topologi jaringan dimana setiap titik terkoneksi ke dua titik lainnya, membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan.
Topologi MESH
Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.
Topologi TREE
Topologi Jaringan Pohon (Tree) Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral denganhirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer .
Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul (node). Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan node-3 kekomputer node-7 seperti halnya pada gambar, data yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum berakhir pada node-7. Keungguluan jaringan model pohon seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.
Jaringan komputer dengan topologi linier biasa disebut dengan topologi linier bus, layout ini termasuk layout umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap titik koneksi (komputer) yang dihubungkan dengan konektor yang disebut dengan T Connector dan pada ujungnya harus diakhiri dengan sebuah terminator. Konektor yang digunakan bertipe BNC (British Naval Connector), sebenarnya BNC adalah nama konektor bukan nama kabelnya, kabel yang digunakan adalah RG 58 (Kabel Coaxial Thinnet). Installasi dari topologi linier bus ini sangat sederhana dan murah tetapi maksimal terdiri dari 5-7 Komputer.
Tipe konektornya terdiri dari
1. BNC Kabel konektor —> Untuk menghubungkan kabel ke T konektor.
2. BNC T konektor —> Untuk menghubungkan kabel ke komputer.
3. BNC Barrel konektor —> Untuk menyambung 2 kabel BNC.
4. BNC Terminator —> Untuk menandai akhir dari topologi bus.
Keuntungan dan kerugian dari jaringan komputer dengan topologi linier bus adalah :
* Keuntungan, hemat kabel, layout kabel sederhana, mudah dikembangkan, tidak butuh kendali pusat, dan penambahan maupun pengurangan terminal dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi yang berjalan.
* Kerugian, deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil, kepadatan lalu lintas tinggi, keamanan data kurang terjamin, kecepatan akan menurun bila jumlah pemakai bertambah, dan diperlukan Repeater untuk jarak jauh.
Pengkabelan
Pengkabelan
Berbagai peralatan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
1. Kabel UTP
2. Konektor RJ 45
3. Climpping Tool
Gb. Climpping Tool
Perlu anda ketahui bahwa kabel UTP memiliki 4 pasang kabel kecil didalamnya yang memiliki warna yang berbeda. 4 pasang kabel itu adalah:
Pasangan 1 : Putih/Biru dan Biru,
Pasangan 2 : Putih/Oranye dan Oranye,
Pasangan 3 : Putih/Hijau dan Hijau,
Pasangan 4 : Putih/Coklat dan Coklat
Pemasangan kabel UTP sendiri terbagi dua jenis. Straight Through dan Cross Over. Perbedaannya adalah:
1. Straight Through
Jenis terminasi ini paling sering dipakai pada LAN Ethernet 10BaseT, untuk menghubungkan PC dengan HUB atau SWITCH, PC dengan outlet di dinding, ataupun untuk instalasi dari HUB ke outlet di dinding.
Secara warna, urutan kabel pada saat dipasang pada konektor RJ 45 adalah :
Pin 1 : Putih/Oranye
Pin 2 : Oranye
Pin 3 : Putih/Hijau
Pin 4 : Biru
Pin 5 : Putih Biru
Pin 6 : Hijau
Pin 7 : Putih/Coklat
Pin 8 : Coklat
**-> Urutan ini berlaku sama pada 2 sisi kabel.
2. Cross Over
Kabel jenis ini biasanya dipakai untuk menghubungkan HUB/SWITCH dengan HUB/SWITCH yang lain.
Urutan pemasangan :
Salah satu sisi kabel diterminasi sesuai dengan standard “Straight Through”, sedangkan sisi kabel lainnya, dilakukan “Cross-Over”, sbb :
Pin 1 : Putih/Hijau
Pin 2 : Hijau
Pin 3 : Putih/Oranye
Pin 4 : Biru
Pin 5 : Putih/Biru
Pin 6 : Oranye
Pin 7 : Putih/Coklat
Pin 8 : Coklat
**-> Harap diingat bahwa yang di-cross-over hanya salah satu sisi kabel saja.
Berikut ini langkah-langkah pemasangan kabel UTP pada konektor RJ45:
1. Lepaskan jaket luar kabel UTP dengan hati-hati tanpa merusak 4 pasang kabel didalamnya dengan menggunakan climpping tool.
2. Potonglah dengan rapi 4 pasang kabel kecil itu sehingga hanya memiliki panjang setengah inci saja. Hal ini dimaksudkan agar kabel nantinya terpasang dengan erat pada konektor.
3. Bukalah klip pada konektor RJ45 lalu masukkan kabel-kabel tersebut ke dalam pin-pin didalamnya dengan susunan warna yang telah ditentukan.
4. Setelah itu eratkan konektor RJ45 dan kabel dengan menggunakan climpping tool kembali.
Macam-macam Kabel LAN
Macam-Macam Kabel LAN
Kabel LAN adalah kabel yang digunakan untuk menghubungkan satu komputer dengan yang lain dalam membentuk suatu jaringan lokal(LAN).Ada beberapa macam kabel yang biasa digunakan untuk membentuk jaringan LAN.
Kabel Coaxial
Kabel coaxial terdiri dari :
* sebuah konduktor tembaga
* lapisan pembungkus dengan sebuah “kawat ground”.
* sebuah lapisan paling luar.
Penggunaan Kabel Coaxial
Kabel coaxial terkadang digunakan untuk topologi bus, tetapi beberapa produk LAN sudah tidak mendukung koneksi kabel coaxial.
Protokol Ethernet LAN yang dikembangkan menggunakan kabel coaxial:
10Base5 / Kabel “Thicknet” :
* adalah sebuah kabel coaxial RG/U-8.
* merupakan kabel “original” Ethernet.
* tidak digunakan lagi untuk LAN modern.
10Base2 / Kabel “Thinnet”:
* adalah sebuah kabel coaxial RG/U-58.
* mempunyai diameter yang lebih kecil dari “Thicknet”.
* menggantikan “Thicknet”.
* tidak direkomendasikan lagi, tetapi masih digunakan pada jaringan LAN yang sangat kecil.
Unshielded Twisted Pair
Kabel “Unshielded twisted pair” (UTP) digunakan untuk LAN dan sistem telepon. Kabel UTP terdiri dari empat pasang warna konduktor tembaga yang setiap pasangnya berpilin. Pembungkus kabel memproteksi dan menyediakan jalur bagi tiap pasang kawat. Kabel UTP terhubung ke perangkat melalui konektor modular 8 pin yang disebut konektor RJ-45. Semua protokol LAN dapat beroperasi melalui kabel UTP. Kebanyakan perangkat LAN dilengkapi dengan RJ-45.
Kategori UTP
Terdapat 5 kategori (level) untuk kabel UTP. Kategori ini mendukung sinyal suara berkecepatan rendah (low-speed voice) dan sinyal LAN berkecepatan tinggi. Kategori 5 UTP direkomendasikan sebagai kategori minimum untuk instalasi LAN dan cocok untuk topologi star. Tabel berikut menunjukkan masing-masing kategori :
Shielded Twisted Pair
“Shielded twisted pair” adalah jenis kabel telepon yang digunakan dalam beberapa bisnis instalasi. Terdapat pembungkus tambahan untuk tiap pasangan kabel (”twisted pair”).Kabel STP juga digunakan untuk jaringan Data, digunakan pada jaringan Token-Ring IBM. Pembungkusnya dapat memberikan proteksi yang lebih baik terhadap interferensi EMI.
Kelemahan kabel STP
Kabel STP mempunyai beberapa kelemahan :
* Attenuasi meningkat pada frekuensi tinggi.
* Pada frekuensi tinggi, keseimbangan menurun sehingga tidak dapat mengkompensasi timbulnya “crosstalk” dan sinyal “noise”.
Kabel Fiber Optik
Kabel Fiber Optik adalah teknologi kabel terbaru. Terbuat dari glas optik. Di tengah-tengah kabel terdapat filamen glas, yang disebut “core”, dan di kelilingi lapisan “cladding”, “buffer coating”, material penguat, dan pelindung luar.Informasi ditransmisikan menggunakan gelombang cahaya dengan cara mengkonversi sinyal listrik menjadi gelombang cahaya. Transmitter yang banyak digunakan adalah LED atau Laser.
Kelebihan menggunakan kabel Fiber Optik
Kabel Fiber Optik mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya :
* Kapasitas bandwidth yang besar (gigabit per detik).
* Jarak transmisi yang lebih jauh ( 2 sampai lebih dari 60 kilometer).
* Kebal terhadap interferensi elektromagnetik.
Kabel Fiber Optik banyak digunakan pada jaringan WAN untuk komunikasi suara dan data. Kendala utama penggunaan kabel fiber optik di LAN adalah perangkat elektroniknya yang masih mahal.
Perencanaan Untuk Akses Jaringan Komputer
Ingin membangun jaringan komputer untuk internet? Sebaiknya siapkan waktu untuk merencanakan jaringan komputer agar dapat menghemat waktu dan uang dalam jangka panjang karena anda telah mengetahui apa yang Anda butuhkan. Artikel ini membantu Anda memulai tahap perencanaan. Pertama, saya memberikan kajian dari koneksi internet yang berbeda kecepatannya aksesnya yang membantu Anda menemukan fitur dari berbagai penyedia layanan Internet (ISP) sehingga Anda dapat memilih salah satunya dengan anggaran yang sesuai kebutuhan Anda.
Anda dapat mengamati sampel rencana jaringan untuk tiap jenis jaringan agar membantu Anda memahami apa yang dibutuhkan untuk membuat jaringan rumah. Selain itu, perencanaan jaringan harus melibatkan pengetahuan jenis jaringan; kabel, nirkabel, komputer ke komputer, dan lain-lain.
Memilih Koneksi Internet
Sebelum mengkonfigurasi jaringan rumah, Anda harus memesan akses Internet kecepatan tinggi yang juga disebut sebagai broadband Internet melalui penyedia layanan Internet (ISP). Meskipun berbagi akses Internet dial-up (jenis sambungan yang lebih tua dan lebih lambat) adalah memungkinkan, namun dari segi efektifitas itu sangat tidak praktis. lagipula, saya yakin setiap dari kita pastilah ingin berselancar dengan kecepatan lebih cepat. Ada banyak jenis internet berkecepatan tinggi seperti; DSL, kabel, atau broadband melalui selular. Tapi Anda harus cermat dalam memilih dan lihat apa yang terbaik bagi Anda. Tabel berikut memberikan perbandingan kecepatan, dan bagian berikut membahas masing-masing jenis internet berkecepatan tinggi lebih terinci.
PERBANDINGAN KECEPATAN JARINGAN INTERNET | ||
TYPE JARINGAN | DOWNLOAD SPEEDS | UPLOAD SPEEDS |
Cable | 4 Mbps –15 Mbps | 384 Kbps – 1.5 Mbps |
DSL | 768 Kbps – 6 Mbps | 128 Kbps – 768 Kbps |
Wireless ISP | BERVARIASI | BERVARIASI |
Satellite | 512 Kbps – 1.5 Mbps | 128 Kbps – 256 Kbps |
Mobile Cellular Broadband | 400 Kbps – 1.4 Mbps | Up to 800 Kbps |
Jaringan dengan kecepatan tinggi melalui Cable Internet dan DSL adalah dua layanan Internet yang paling populer digunakan di rumah. Yang paling menonjol dari Cable Internet adalah kecepatan download, dan itu cocok untuk game online.
Menghemat uang dengan jaringan DSL
Seperti dijelaskan sebelumnya, Digital Subscriber Line (DSL) juga sangat populer di rumah. Seiring dengan beberapa penyedia layanan (misalnya, AT & T, Yahoo dan Earthlink), perusahaan telepon lokal biasanya menawarkan layanan Internet DSL. Koneksi internet DSL dikirim melalui saluran telepon. Namun, berbeda dengan dial-up akses Internet, DSL tidak mencegah Anda menggunakan ponsel saat Anda terhubung ke Internet. Bisa jadi bahwa layanan DSL memiliki harga lebih rendah dari layanan kabel, tetapi biasanya dengan kecepatan yang sedikit lebih rendah dibandingkan koneksi kabel.
Namun, penyedia DSL biasanya menawarkan tingkat layanan berganda dengan beberapa pilihan pada kecepatan yang sama, atau lebih tinggi, dari jaringan kabel. Plus, Anda akan memiliki koneksi didedikasikan untuk rumah Anda yang tidak dibagi di antara pelanggan lain di daerah Anda. Ketika Anda mendaftar untuk layanan DSL, Anda mungkin akan ditawarkan instalasi profesional, tetapi instalasi sendiri jauh lebih hemat pengeluaran. Anda hanya perlu plug modem/line filter ke outlet saluran telepon dan kemudian pasang modem DSL ke filter. Jika Anda ingin, Anda juga bisa pasang telepon ke salah satu port pada filter. Salah satu kelebihan jaringan kabel maupun DSL adalah lebih stabil dan tidak terpengaruh cuaca buruk.
Jaringan internet melalui Wireless ISP (WiMAX atau Wi-Fi)
Wireless ISP (penyedia layanan Internet Wireless), juga disebut penyedia layanan broadband nirkabel, memberikan koneksi internet untuk rumah-rumah melalui gelombang radio (menggunakan teknologi WiMAX atau Wi-Fi nirkabel) bukan line fisik. Selain itu, beberapa WISP menawarkan atau mendukung akses mobile ke layanan Internet mereka ketika Anda berada di luar dan sekitar di daerah jangkauan mereka, bukan hanya dari satu lokasi. Layanan WISP biasanya terletak di daerah pedesaan di mana tidak ada layanan internet DSL atau kabel yang tersedia. Kelebihan dari Internet Wireless adalah praktis, tak perlu sambungan kabel langsung ke sumber, tetapi kekurangannya adalah sering tidak stabil kecepatannya dan bisa terpengaruh oleh buruknya cuaca.
Jumat, 04 Maret 2011
Perbedaan HUB dan SWITCH
Hub | Switch |
10 Mbps | 10/100 Mbps |
Selalu broadcast | Hanya sekali broadcast |
Tidak mempunyai CAM Table | Mempunyai CAM Table |
Half duplex | Full duplex |
Tidak aman | Aman |
Satu jalur dipakai bersamaan | Banyak jalur yang bisa dipakai |
Ada di layer 1 (7 OSI Layer) | Ada di layer 2 |
Tidak membaca MAC Address | Membaca MAC Address |
Tidak membuat virtual sirkuit | Membuat virtual sirkuit |
Sering terjadi collision | Tidak terjadi collision |
1 atau lebih hub, 1 collision domain | 1 port, 1 collision domain |
Kecepatannya di share | Kecepatannya tidak dishare |
Susah dicari barangnya | Gampang dicari |
Ditoko uda jarang mungkin uda gak ada yang jual | Masih banyak yang jual |
Kecepatan hub tergolong kecil hanya 10Mbps sedangkan switch itu 10/100Mbps, jadi tergantung lawannya apa switch berjalan 10Mbps atau 100Mbps ini dikarenakan adanya teknologi yang dinamakanautonegotiation, autonegotiation tidak hanya untuk kecepatan aja tetapi untuk mode duplex apakah half atau full, contoh soal, jika switch mempunyai kecepatan 10/100Mbps dan hub 10Mbps half duplex maka hasilnya adalah switch berjalan di kecepatan 10Mbps dengan mode half duplex.
Hub untuk menuju mengirim data dia selalu broadcast, jadi semua perangkat yang dipasang ke hub akan selalu mendapatkan data terus jika sudah diterima oleh perangkat akan dicek apakah ini data yang diterima sesuai tujuannya apa tidak, jika tidak maka perangkat yang bukan tujuannya akan menghapus data ini, dan yang menerima data hanya yang benar saja, dan disinilah letak tidak amannya dari hub, jadi kita bisa pasang suatu software agar kita membaca data meskipun kita tidak berhak karena hub selalu broadcast, berbeda dengan switch yang melakukan broadcast hanya sekali doang itu juga bukan data kita yang di broadcast tetapi mencari port tujuan.
Switch awalnya membaca MAC Address, apakah MAC Address sudah ada di CAM (Content Addressable Memory) Table apa belum!, jika belum ada di CAM Table maka switch melakukan broadcast ke semua port yang aktif, jika ada port yang me-reply maka akan di simpan di CAM Table. Di hub tidak membaca MAC Address dan tidak memiliki CAM Table.
Karena hub half duplex maka jalur receive dan transmit dipakai secara bersamaan dan imbasnya sering terjadi collision jika ada data yang dikirim secara bersamaan. Beda dengan switch yang full duplex yang receive dan transmit beda jalur jadi jika kecepatannya 100Mbps maka total dia mempunya 200Mbps, itulah karena full duplex jadi banyak jalur yang bisa dipakai dan karena half duplex jadi satu jalur dipakai bersamaan, dan karena ini juga hub kecepatannay di share secara bersamaan dan switch tidak karena dia satu jalur dan khusus untuk dia, dan enaknya lagi switch mempunyai jalur virtual yang telah di buat jika ingin ke tempat tujuan yang membuat switch lebih cepat beda dengan hub yang tidak ada jalur virtual
Masih ingat 7 OSI Layer? Nah 7 OSI layer banyak sekali manfaatnya di jaringan, kita jadi tahu alurnya, untuk perangkat keras sendiri hub itu berada di layer 1 di layer Fisik dan switch berada di layer 2 layer data link karena dia bisa baca MAC Address.
Yang dimaksud dengan collision domain adalah berapa besar peluang yang terjadi jika terjadi collision di suatu area, makin banyak nilai collision domain makin bagus jaringan itu berarti makin banyak jalur yang bisa dilalui, jika hanya satu doang collision domainnya maka hanya satu jalur doang yang bisa dilewati jika satu jalur ini terjadi collision maka yang lainnya harus antri dulu.
Perintah Dasar Linux
Perintah Dasar Linux
find
Untuk menemukan dimana letak sebuah file. Perintah ini akan mencari file sesuai dengan kriteria yang Anda tentukan. Sintaksnya adalah perintah itu sendiri diikuti dengan nama direktori awal pencarian, kemudian nama file (bisa menggunakan wildcard, metacharacters) dan terakhir menentukan bagaimana hasil pencarian itu akan ditampilkan. Misalnya akan dicari semua file yang berakhiran .doc di current direktori serta tampilkan hasilnya di layar:
Konsep Dasar Router
Konsep Dasar Router
Network Tutorial – Dasar Router & Proses Routing
- Static Routing – Router meneruskan paket dari sebuah network ke network yang lainnya berdasarkan rute (catatan: seperti rute pada bis kota) yang ditentukan oleh administrator. Rute pada static routing tidak berubah, kecuali jika diubah secara manual oleh administrator.
- Dynamic Routing – Router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.
- network adalah network tujuan
- mask adalah subnet mask
- alamat adalah IP address ke mana network akan dilewatkan
- interface adalah nama interface yang digunakan untuk melewatkan paket yang ditujukan
Network Tutorial – Dasar Protocol
- Detection of the underlying physical connection (wired or wireless), or the existence of the other endpoint or node
- Handshaking
- Negotiation of various connection characteristics
- How to start and end a message
- How to format a message
- What to do with corrupted or improperly formatted messages (error correction)
- How to detect unexpected loss of the connection, and what to do next
- Termination of the session and or connection.
hosts listen, how to interrupt, how to say good-bye, and in short how to communicate, what language to use and many others. These rules, or protocols, that work together to ensure successful communication are
groups into what is known as a protocol suite.
Agar keduanya dapat memahami informasi yang disampaikan, maka diperlukan bahasa yang dapat dipahami oleh kedua belah pihak, atau dengan kata lain harus ada aturan yang jelas dan disepakati untuk dapat berkomunikasi. Komunikasi antar mesin/komputer pun demikian pula, apabila komputer/ mesin tersebut merupakan produk dari berbagai pabrik, oleh karena itu diperlukan suatu aturan agar pengirim dan penerima mengerti informasi yang dikirim, jadi dalam komunikasi data juga memerlukan sebuah peraturan atau prosedur yang saling menterjemahkan bahasa yang dipakai pengirim dan penerima.
Aturan itu adalah protokol, yaitu suatu kumpulan dari aturan -aturan yang berhubungan dengan komunikasi data agar komunikasi data dapat dilakukan dengan benar. Protokol pada dasarnya, adalah sebuah persetujuan semua pihak yang berkomunikasi tentang bagaimana komunikasi tersebut harus
dilakukan.
protokol-protokol apa yang dapat dipakai di suatu lapisan tertentu.
Model OSI dibagi atas tujuh lapisan (layer) yang masing-masing lapisan mempunyai fungsi dan aturan tersendiri. Tujuan pembagian adalah untuk mempermudah pelaksanaan standar tersebut secara praktis dan untuk memungkinkan fleksibilitas dalam arti perubahan salah satu lapisan tidak
mempengaruhi perubahan dilapisan lain.
- Lapisan Aplikasi (Application Layer)
- Lapisan Presentasi (Presentation Layer)
- Lapisan Session (Session Layer)
- Lapisan Transport (Transport Layer)
- Lapisan Network (Network Layer)
- Lapisan Data Link (Data Link Layer)
- Lapisan Fisik (Physical Layer)
Model ini terdiri dari empat lapisan (layer) yang memiliki kesamaan dan juga perbedaan dalam fungsi-fungsinya dengan model OSI, untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Model TCP/IP(DOD) | Model OSI | Protokol |
Process/Application | Application Presentation Session | Telnet, FTP, SMTP, Kerberos,TFTP, DNS, SNMP, NFS, XWindows |
Host to Host/transport | Transport | UDP, TCP |
Internet | Network | IP, ARP, RARP, ICMP |
Network Access | Data Link Physical | Ethernet,Token Ring,FDDI |
contohnya : FTP, SMTP, HTTP, SNMP, RPC, DNs, dll
contohnya : UDP, TCP, SNMP (apliccation) menggunakan UDP, Telnet, FTP, SMTP (apliccation) menggunakan TCP
- mentransfer data dari Network access layer ke transport layer dan sebaliknya
- menangani datagaram termasuk fragmentasi dan defragmentasi
- menangani skema pengalamatan yang diguankana dalam pertukaran data
- menangani proses routing
- TCp (transport control Protocol)
menerima signal dari penerima bahwa segment yang dikirmkan telah diterima dengan baik, jika tidak maka akan diterima pesan error yang mengakibatkan tcp akan mengirimkan kembali segment yang error.
- UDP (user Data Protocol)
- port : baik destination port atau source port digunakan oleh transport layeruntuk menentukan ke aplikasi mana data itu harus dikirimkan. nilai port adalah antara 1-65535.
- socket : merupakan kombinasi dari IP address dan port, sering disebut juga sebagai ‘endpoint’ dari komunikasi dua arah antar aplikasi
Network Tutorial – UDP (User Datagram Protocol)
- Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang hendak berukar informasi.
- Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor urut atau pesan acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang selama transmisi. Umumnya, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP mengimplementasikan layanan keandalan mereka masing-masing, atau mengirim pesan secara periodik atau dengan menggunakan waktu yang telah didefinisikan.
- UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah protokol lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Header UDP berisi field Source Process Identification dan Destination Process Identification.
- UDP menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit terhadap keseluruhan pesan UDP.
- UDP tidak menyediakan mekanisme penyanggaan (buffering) dari data yang masuk ataupun data yang keluar. Tugas buffering merupakan tugas yang harus diimplementasikan oleh protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP.
- UDP tidak menyediakan mekanisme segmentasi data yang besar ke dalam segmen-segmen data, seperti yang terjadi dalam protokol TCP. Karena itulah, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus mengirimkan data yang berukuran kecil (tidak lebih besar dari nilai Maximum Transfer Unit/MTU) yang dimiliki oleh sebuah antarmuka di mana data tersebut dikirim. Karena, jika ukuran paket data yang dikirim lebih besar dibandingkan nilai MTU, paket data yang dikirimkan bisa saja terpecah menjadi beberapa fragmen yang akhirnya tidak jadi terkirim dengan benar.
- UDP tidak menyediakan mekanisme flow-control, seperti yang dimiliki oleh TCP.
- Protokol yang “ringan” (lightweight): Untuk menghemat sumber daya memori dan prosesor, beberapa protokol lapisan aplikasi membutuhkan penggunaan protokol yang ringan yang dapat melakukan fungsi-fungsi spesifik dengan saling bertukar pesan. Contoh dari protokol yang ringan adalah fungsi query nama dalam protokol lapisan aplikasi Domain Name System.
- Protokol lapisan aplikasi yang mengimplementasikan layanan keandalan: Jika protokol lapisan aplikasi menyediakan layanan transfer data yang andal, maka kebutuhan terhadap keandalan yang ditawarkan oleh TCP pun menjadi tidak ada. Contoh dari protokol seperti ini adalah Trivial File Transfer Protocol (TFTP) dan Network File System (NFS)
- Protokol yang tidak membutuhkan keandalan. Contoh protokol ini adalah protokol Routing Information Protocol (RIP).
- Transmisi broadcast: Karena UDP merupakan protokol yang tidak perlu membuat koneksi terlebih dahulu dengan sebuah host tertentu, maka transmisi broadcast pun dimungkinkan. Sebuah protokol lapisan aplikasi dapat mengirimkan paket data ke beberapa tujuan dengan menggunakan alamat multicast atau broadcast. Hal ini kontras dengan protokol TCP yang hanya dapat mengirimkan transmisi one-to-one. Contoh: query nama dalam protokol NetBIOS Name Service.
Field | Panjang | Keterangan |
Source Port | 16 bit (2 byte) | Digunakan untuk mengidentifikasikan sumber protokol lapisan aplikasi yang mengirimkan pesan UDP yang bersangkutan. Penggunaan field ini adalah opsional, dan jika tidak digunakan, akan diset ke angka 0. Beberapa protokol lapisan aplikasi dapat menggunakan nilai field ini dari pesan UDP yang masuk sebagai nilai field port tujuan (Destination Port, lihat baris selanjutnya) sebagai balasan untuk pesan tersebut. |
Destination Port | 16 bit (2 byte) | Digunakan untuk mengidentifikasikan tujuan protokol lapisan aplikasi yang menjadi tujuan pesan UDP yang bersangkutan. Dengan menggunakan kombinasi antara alamat IP dengan nilai dari field ini untuk membuat sebuah alamat yang signifikan untuk mengidentifikasikan proses yang berjalan dalam sebuah host tertentu yang dituju oleh pesan UDP yang bersangkutan. |
Length | 16 bit (2 byte) | Digunakan untuk mengindikasikan panjang pesan UDP (pesan UDP ditambah dengan header UDP) dalam satuan byte. Ukuran paling kecil adalah 8 byte (ukuran header UDP, ketika tidak ada isi pesan UDP), dan ukuran paling besar adalah 65515 bytes (65535 [216] -20 [ukuran header protokol IP]). Panjang maksimum aktual dari pesan UDP akan disesuaikan dengan menggunakan nilai Maximum Transmission Unit (MTU) dari saluran di mana pesan UDP dikirimkan. Field ini bersifat redundan (terulang-ulang). Panjang pesan UDP dapat dihitung dari field Length dalam header UDP dan field IP Header Length dalam header IP. |
Checksum | 16 bit (2 byte) | Berisi informasi pengecekan integritas dari pesan UDP yang dikirimkan (header UDP dan pesan UDP). Penggunaan field ini adalah opsional. Jika tidak digunakan, field ini akan bernilai 0. |
Nomor Port UDP | Digunakan oleh |
53 | Domain Name System (DNS) Name Query |
67 | BOOTP client (Dynamic Host Configuration Protocol [DHCP]) |
68 | BOOTP server (DHCP) |
69 | Trivial File Transfer Protocol (TFTP) |
137 | NetBIOS Name Service |
138 | NetBIOS Datagram Service |
161 | Simple Network Management Protocol (SNMP) |
445 | Server Message Block (SMB) |
520 | Routing Information Protocol (RIP) |
1812/1813 | Remote Authentication Dial-In User Service (RADIUS) |
Network Tutorial – Perhitungan dan Pembuatan Subnet
|
|
- Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
- Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
- Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
- Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
Subnet | 192.168.1.0 | 192.168.1.64 | 192.168.1.128 | 192.168.1.192 |
Host Pertama | 192.168.1.1 | 192.168.1.65 | 192.168.1.129 | 192.168.1.193 |
Host Terakhir | 192.168.1.62 | 192.168.1.126 | 192.168.1.190 | 192.168.1.254 |
Broadcast | 192.168.1.63 | 192.168.1.127 | 192.168.1.191 | 192.168.1.255 |
Subnet Mask | Nilai CIDR |
255.255.255.128 | /25 |
255.255.255.192 | /26 |
255.255.255.224 | /27 |
255.255.255.240 | /28 |
255.255.255.248 | /29 |
255.255.255.252 | /30 |
|
|
- Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
- Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host
- Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
- Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet | 172.16.0.0 | 172.16.64.0 | 172.16.128.0 | 172.16.192.0 |
Host Pertama | 172.16.0.1 | 172.16.64.1 | 172.16.128.1 | 172.16.192.1 |
Host Terakhir | 172.16.63.254 | 172.16.127.254 | 172.16.191.254 | 172.16.255.254 |
Broadcast | 172.16.63.255 | 172.16.127.255 | 172.16.191.255 | 172.16..255.255 |
- Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet
- Jumlah Host per Subnet = 27 – 2 = 126 host
- Blok Subnet = 256 – 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128)
- Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet | 172.16.0.0 | 172.16.0.128 | 172.16.1.0 | … | 172.16.255.128 |
Host Pertama | 172.16.0.1 | 172.16.0.129 | 172.16.1.1 | … | 172.16.255.129 |
Host Terakhir | 172.16.0.126 | 172.16.0.254 | 172.16.1.126 | … | 172.16.255.254 |
Broadcast | 172.16.0.127 | 172.16.0.255 | 172.16.1.127 | … | 172.16.255.25 |
- Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
- Jumlah Host per Subnet = 216 – 2 = 65534 host
- Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
- Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet | 10.0.0.0 | 10.1.0.0 | … | 10.254.0.0 | 10.255.0.0 |
Host Pertama | 10.0.0.1 | 10.1.0.1 | … | 10.254.0.1 | 10.255.0.1 |
Host Terakhir | 10.0.255.254 | 10.1.255.254 | … | 10.254.255.254 | 10.255.255.254 |
Broadcast | 10.0.255.255 | 10.1.255.255 | … | 10.254.255.255 | 10.255.255.255 |
Network Tutorial – Dasar Subnet dan Subnet mask
- Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset ke nilai 1.
- Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0.
,
Kelas alamat | Subnet mask (biner) | Subnet mask (desimal) | Prefix Length |
Kelas A | 11111111.00000000.00000000.00000000 | 255.0.0.0 | /8 |
Kelas B | 11111111.11111111.00000000.00000000 | 255.255.0.0 | /16 |
Kelas C | 11111111.11111111.11111111.00000000 | 255.255.255.0 | /24 |
138.96.58.0, 255.255.255.0
Kelas alamat | Subnet mask (biner) | Subnet mask (desimal) | Prefix Length |
Kelas A | 11111111.00000000.00000000.00000000 | 255.0.0.0 | /8 |
Kelas B | 11111111.11111111.00000000.00000000 | 255.255.0.0 | /16 |
Kelas C | 11111111.11111111.11111111.00000000 | 255.255.255.0 | /24 |
bernilai 0.
Alamat IP 10000011 01101011 10100100 00011010 (131.107.164.026)
Subnet Mask 11111111 11111111 11110000 00000000 (255.255.240.000)
------------------------------------------------------------------ AND
Network ID 10000011 01101011 10100000 00000000 (131.107.160.000)
Routing |
Internetwork menggunakan proses routing untuk mengirimkan dari suatu network ke network yang lain.Untuk menjaga data di dalam jalan yang terbaik ke suatu tujuan , beberapa urutan route di dalam network sangatlah dibutuhkan.Route network dalam proses pengiriman data diatasi oleh protocol routing.LAN (Local Area Network) mempunyai suatu batas performance yang bergantung pada ukuran atau kompleksitas dari LAN tersebut.Ukuran batasan itu antara lain : » Ukuran segmen fisik network. » Banyaknya host yang ada di setiap segmen. » Besarnya jumlah dari trafik data. » Keberagaman topologi network. Karena keterbatasan tersebut,maka diperlukan suatu penghubung antara segmen network yang satu dengan network yang lain.Bridging , switch dan routing merupakan metoda yang bisa menghubungkan keterbatasan tersebut.Bridging dapat memberikan satu jalur diantara segmen.Bagaimanapun jalur yang multi sangat dibutuhkan, routing dapat diimplementasikan untuk multi jalur.Untuk menghubungkan beberapa segmen tertentu yang berbeda topologinya seperti FDDI , X-25 hanya bisa dihubungkan dengan routing. Algoritma Routing Didalam penentuan jalur untuk routing diperlukan suatu variabel yang dinamakan metric misalnya jumlah traffic.Metric digunakan untuk menentukan jalur yang paling baik untuk ditempuh dalam mengirimkan suatu paket data. Protokol routing membentuk suatu tabel routing yang digunakan untuk meyeleksi jalur yang akan digunakan.Didalam tabel routing terdapat suatu alamat tujuan paket data dan hop yaitu suatu router yang akan dituju setelah router tersebut. Ada tiga pokok objek dalam tabel routing : Akurasi. Kapasitas algoritma routing dalam pemilihan jalur yang optimal berdasarkan metric. Pengeluaran yang efisien. Pengeluaran yang efisien menunjukan penggunan CPU dalam memperhitungan metric dalam penentuan jalur route. Proses konvergen yang cepat. Proses konvergen adalah proses untuk mensinkronkan tabel routing ke semua router. Beberapa tipe algoritma routing : Static dan dinamic Interior dan exterior Distance vektor dan link state. 1. Static dan Dinamik Algoritma routing static merupakan algoritma yang diatur oleh administrator jaringan tersebut untuk mengijinkan merouting paket ke jaringan melalui router tertentu.Algoritma ini tidak bisa memilih jalan yang optimal.Routing static biasanya digunakan untuk jaringan yang kemungkinan kecil mengalami perubahan dalam topologinya. #route add –net (network) –netmask (netmask) ip_router Menambah entry routing static untuk suatu network. #route delete –net (network) –netmask (netmask) ip_router Menghapus entry routing untuk suatu network #route add default ip_router Menetapkan suatu router default #route change default ip_router Merubah router default #route flush Menghapus semua informasi tabel routing Pada perintah tersebut menetapkan router static untuk suatu jaringan tertentu.Protokol routing yang seperti (RIP , IGRP , EIGRP , dan OSPF) merupakan algoritma routing yang dynamic.Dalam protocol tersebut , secara periodic mengupdate dan menganalisa dengan cara menerima paket dari router lain jika terjadi perubahan dalam topologi suatu jaringan.Pada umumnya protocol routing mendistribusikan tabel routingnya sendiri ke router yang lain.Untuk mensinkronkan tabel routing , maka beberapa routing diijinkan ke router-router yang lain untuk mengupdate secara periodic tentang status jaringan mereka.Gabungan antara algoritma static dan dynamic dapat meningkatkan performance dari jaringan tersebut.Dalam cara ini , routing static digunakan sebagai “Default Route”.Paket data yang dilewatkan ke route default dikarenakan dalam table routing tidak terdapat tujuan dari paket data tersebut. 2. Distance Vektor dan Link State. 2.a Protokol Distance Vektor Protokol Distance vector secara periodic mengirimkan dua informasi ke router tetangga : » Jarak hop berikutnya , metric hop berikutnya. » Tujuan hop berikutnya yang akan ditempuh. Distance vector secara periodic mengirimkan tabel routing ke router yang terdekat.Ketika router mengalami putus koneksi (down) , router distance vector akan mempelajari perubahan jalur atau tabel tersebut masih ada pada jalur link tersebut sampai pada waktu tertentu.Jika waktu yang diperlukan untuk menunggu respon dari router yang menerima kiriman tabel routing melebihi waktu yang telah ditentukan maka router itu akan dihapus pada tabel routing router tersebut.Router yang terdekat akan mengirimkan informasi perubahan dari jalur melalui broadcast.Waktu yang diperlukan untuk semua router didalam mengubah tabel routing dinamakan konvergen.Konvergen didalam distance vector meliputi : 1. Setiap router menerima informasi routing yang baru. 2. Setiap router mengupdate table routing. 3. Setiap router mengupdate metric tabel routing dengan informasinya sendiri (menambah hop). 4. Setiap router membroadcast semua informasi ke router yang terdekat. Proses konvergen didalam distance vector memerlukan waktu yang lama , hal ini dikarenakan setiap router mengupdate table routing mereka sendiri.Hal inilah yang akan mengakibatkan waktu yang lama.Akibat dari ini akan mengakibatkan tidak terdistribusinya table routing ke router terdekatnya. Untuk menghindari akibat dari itu , maka distance vector terdapat holdtime interval.Holdtime interval merupakan waktu yang diperlukan untuk menghapus suatu router yang down.Oleh karena itu , diperlukan holdtime interval yang lama. 2.b protocol routing link-state Setiap router lin-state menyediakan informasi tentang topologi jaringan dimana meliputi : 1. Penentuan router dalam topologi jaringan. 2. Status dari router jaringan tersebut. Informasi tersebut membanjiri semua jaringan dimana setiap router menerima informasi pertama.Link-state tidak membroadcast informasi table routing ke semua router.Router link-state hanya mengirimkan informasi ketika terjadi perubahan dalam topologi tersebut.Router link-state mengirimkan paket “hello” yang dinamakan Link-State Paket (LSP) atau Link-State Advertisement (LSA).Proses pada waktu pertama kali dan terjadi perubahan dinamakan flooding.Proses tersebut mengirimkan informasi jaringan dimana terjadi proses pembaruan jalur route dalam suatu jaringan.Router link-stat menggunakan metode cost daripada hop.Cost menandakan suatu bandwith , beban dalam suatu jaringan. Proses dalam routing link-state antara lain : 1. Setiap router mengirimkan secara periodic paket hello ke router tetangganya yang digunakan untuk mempelajari topologi jaringan yang disekitarnya. 2. Router tetangganya akan membalas dengan mengirimkan informasi tentang link dan metric atau cost yang terdapat informasi tersebut. 3. Router pengirim paket hello akan memperbarui table routing berdasarkan informasi yang diterimanya itu. 4. Router akan mengirimkan table routing atau LSP ke router tetangganya dan LSP itu juga terdiri dari informasi cost dan jalur topologi jaringan. 5. Setiap router tetangga mengirimkan juga paket LSP ke router yang terdekat.Proses inilah yang dinamakan proses flooding. 6. Oleh karena setiap router tidak memperhitungkan table routing di dalam jaringan mereka sendiri maka hal ini akan mengakibatkan berkurang waktu untuk konvergen table routing. 3. Protokol Interior dan Exterior Gateway Di dalam jaringan yang besar seperti internet , jaringan yang kecil dibagi menjadi beberapa Autonomous System (AS).Setiap AS menagatur daerahnya sendiri.Setiap jaringan terhubung ke internet melalui AS nya sendiri. Beberapa protocol routing yang digunakan untuk mengatur system yang terdapat pada AS dinamakan Interior Gateway Protokol.Protokol ini menerapkan bahwa router-router saling berhubungan dengan system mereka dan secara bebas saling menukarkan informasi routing dengan beberapa router yang satu AS. Sedangkan untuk protocol yang routing yang digunakan untuk menghubungkan AS di dalam jaringan yang besar dinamakan Exterior Gateway Protokol (EGP).Certain routing protocols were also developed for connecting autonomous systems in a larger internetwork.Protokol ini menenal AS yang lain sebagai AS tetangga dan hanya saling menukar informasi yang minimum yang dibutuhkan untuk kapasitas informasi jalur. 4. Dinamic Routing 4.1 RIP Routing Information Protocol (RIP) merupakan protocol distance-vektor yang digunakan untuk dalam domain.RIP ditujukan untuk jaringan yang kecil dan batas memiliki hopnya dibatasi 16 hop.Routing ini berdasarkan jumlah hop dan tidak berdasarkan bandwaith yang ada pada link tertentu.Karena menggunakan algoritma distance vektor maka metode nya seperti yang terjadi pada algoritma distance vektror. A. Konfigurasi RIP rip yes | no | on |off [{ nobroadcast; broadcast; interface interface_list [noripin] | [ripin] [noripout] | [ripout] [version 1] | [version 2 [multicast | broadcast] ] }]; Perintah rip untuk mengaktifkan protocol rip. Beberapa maksud dari konfigurasi diatas yaitu : 1. nobroadcast Host hanya mendengar paket RIP walaupun hanya terdapat satu interface. 2. broadcast Host mengirimkan paket RIP ke jaringan walaupun hanya terdapat satu interface. 3. interface interface_list Mengatur parameter-parameter yang terdapat dalam interface_list.Interface_list dapat berupa nomer ip atau nama interface tersebut. noripin mengatur agar tidak menghiraukan paket RIP yang diterima , defaultnya adalah ripin. noripout mengatur agar tidak mengirimkan paket RIP , defaultnya adalah ripout. version 1 mengatur agar paket RIP yang dikirim adalah RIP versi 1. version 2 mengatur agar paket RIP yang dikirim adalah RIP versi 2 multicast RIP versi 2 dikirimkan melalui interface menggunakan multicast. broadcast RIP versi 2 dikirimkan secara broadcast. 4.2 OSPF OSPF yang artinya Open Shortest Path First.OSPF ini merupakan protocol link-state. OSPF routers are considered adjacent when they have synchronized link-state databases (the link-state version of a routing information table).Di dalam OSPF terdapat metode penggabungan datebase link melalui penggunaan perbedaan subnet mask , penggabungan beberapa rute-rute menjadi satu masukan rute di dalam database.Seperti misalnya jaringan 192.168.1.0 sampai 192.168.254.0 , penggabungan rute akan menjadi 192.168.0.0 dengan subnet mask 255.255.0.0.Di dalam konfigurasi OSPF itu sendiri terdapat semacam area-area (seperti Autonomous System) sebagai level tingkatan yang tidak digunakan pada protokol.Router yang semua interfacenya terhubung ke dalam satu area dinamakan router internal.Router yang hanya terhubung dengan backbone dinamakan router backbone.Roouter yang terhubung dengan area yang berbeda disebut router batas area (area border router). A. Konfigurasi OSPF ospf yes | no | on | off [{ defaults { preference preference; cost cost; } backbone | ( area area ) { authtype 0 | 1 | none | simple ; stub [ cost cost] ; networks { network [ restrict ] ; network mask mask [ restrict ] ; network masklen number [ restrict ] ; host host [ restrict ] ; }; stubhosts { host cost cost ; } ; interface interface_list; [cost cost ] { interface_parameters }; }; }]; Interface parameter yang terdapat pada kelas interface list yaitu : 1. enable | disable; 2. retransmitinterval time; 3. transit delay; 4. priority priority; 5. hellointerval time; 6. routerdeadinterval time; 7. authkey auth_key; · default Parameter ini dikhususkan untuk digunakan mengkirimkan OSPF ASE ke table routing dan mengirimkan rute dari table routing ke OSPF ASE (Autonomous System External). preference preference merupakan suatu nilai antara 0 sampai 255 yang digunakan untuk memilih beberapa jalur untuk ke tujuan alamat yang sama.Preference dengan nilai yang kecil merupakan rute yang paling kecil (active route).Rute ini yang digunakan untuk memforward paket table ke protokol yang berlainan. cost cost Parameter ini digunakan untuk mengimport rute non-OSPF dari table routing ke OSPF di dalam sebuah ASE. » backbone area area Setiap router OSPF harus disetting paling sedikit satu area.Jika mempunyai area lebih dari satu maka backbone lebih dari satu. authtype 0 | 1 | none | simple OSPF menspesifikasikan skema pembuktian per area.Setiap interface dalam satu area harus mempunyai authentifikasi yang sama meskipun kemungkinan menggunakan authentifikasi yang berbeda. stub [ cost cost] Area stub merupakan area yang tidak ada rute ASE.Jika nilai cost tidak dispesifikasikan , maka digunakan untuk sebagai rute default di dalam area tersebut. networks Networks mendiskripsikan lingkup dari intra-area.LSA-LSA intra-area tidak diumumkan ke area yang lain , hal ini dikarenakan adanya spesifikasi network area.Option ini sangat berguna untuk membangun suatu jaringan yang bertujuan untuk mengurangi jumlah table information yang dikirimkan antara area-area dalam suatu network. stubhosts Konfigurasi ini menspesifikasikan suatu host yang langsung terhubung dengan router. interface interface_list [cost cost ] Options ini digunakan untuk mensetting interface broadcast atau interface point-to-point.Setiap interface mempunyai suatu cost.Parameter-parameter didalam interface antara lain : retransmitinterval time Nilai waktu (second) antara balasan dari pengumuman link-state untuk router tetangganya. transitdelay time Nilai perkiraan yang diperlukan untuk mengirimkan paket terbaru dari link-state pada suatu interface tertentu.Options harus memiliki nilai lebih dari nol. priority priority Nilai antara 0 dan 255 yang digunakan untuk menspesifikasikan nilai priority untuk sebagai designated router.Jika terdapat dua interface , maka yang menjadi designated router mempunyai nilai priority yang lebih tinggi.. hellointerval time Panjang waktu (second) yang digunakan untuk mengirimkan paket Hello ke router yang terdekat. routerdeadinterval time Batas waktu (second) untuk mendapat paket Hello dari router yang terdekat sebelum router tetangga tersebut dinyataka down. authkey auth_key Digunakan oleh authentifikasi OSPF untuk mengecheck authentication di dalam header paket OSPF. Interface point-to-point juga mendukung parameter tambahan : nomulticast Secara default , paket OSPF ke router tetangganya di dalam interaface point-to-point dikirim melalui mekanisme IP multicast.Meskipun , beberapa aplikasi IP multicast untuk Unix mempunyai beberapa kekurangan.Oleh karena itu , Gated (software routing) mengirimkan paket OSPF menggunakan mekanisme unicast ke router tetangganya.Mekanisme secara unicast sangat dianjurkan , hal ini dikarenakan kemungkinan router tetangga tidak mendukung multicast. Untuk mengetahui topologi jaringan untuk rute paket data digunakan suatu perintah : #nestat –nr Summary Route default merupakan route static yang digunakan untuk paket yang tidak mempunyai rute ke alamat tujuan.Pengiriman paket yang alamat tujuannya tidak terdapat dalam informasi table routing masih dapat ditangani oleh route default. Protokol distance vector merupakan protokol algoritma routing yang memilih jalur berdasarkan jumlah hop yang paling kecil.Hop merupakan jumlah router yang akan dituju sebelum paket data itu sampai ke alamat tujuan.Protokol distance vector mengirimkan paket informasi table routing mereka ke router yang terdekat. Protokol link-state dibuat untuk skala jaringan yang besar.Protokol ini menggunakan sistem cost untuk memilih rute dan menyimpan dalam database informasi table routing.Dalam protokol ini , untuk mengetahui suatu router tidak mati dilakukan dengan mengirimkan paket hello ke router tersebut.Apabila router tersebut mengirimkan paket balasan sebelum waktu yang ditetapkan , maka router tersebut masih disimpan dalam informasi table routing. Istilah 1. ASE (Autonomous System External) = rute untuk menghubungkan antara AS. 2. LSA (Link State Advetisement) = Pengiriman informasi database link-state. 3. interface ref:http://agung.garpukaratan.us/?p=8 |
Cisco Router Configuration Commands
Requirement | Cisco Command |
Set a console password to cisco | Router(config)#line con 0 Router(config-line)#login Router(config-line)#password cisco |
Set a telnet password | Router(config)#line vty 0 4 Router(config-line)#login Router(config-line)#password cisco |
Stop console timing out | Router(config)#line con 0 Router(config-line)#exec-timeout 0 0 |
Set the enable password to cisco | Router(config)#enable password cisco |
Set the enable secret password to peter. This password overrides the enable password and is encypted within the config file | Router(config)#enable secret peter |
Enable an interface | Router(config-if)#no shutdown |
To disable an interface | Router(config-if)#shutdown |
Set the clock rate for a router with a DCE cable to 64K | Router(config-if)clock rate 64000 |
Set a logical bandwidth assignment of 64K to the serial interface | Router(config-if)bandwidth 64 Note that the zeroes are not missing |
To add an IP address to a interface | Router(config-if)#ip addr 10.1.1.1 255.255.255.0 |
To enable RIP on all 172.16.x.y interfaces | Router(config)#router rip Router(config-router)#network 172.16.0.0 |
Disable RIP | Router(config)#no router rip |
To enable IRGP with a AS of 200, to all interfaces | Router(config)#router igrp 200 Router(config-router)#network 172.16.0.0 |
Disable IGRP | Router(config)#no router igrp 200 |
Static route the remote network is 172.16.1.0, with a mask of 255.255.255.0, the next hop is 172.16.2.1, at a cost of 5 hops | Router(config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.2.1 5 |
Disable CDP for the whole router | Router(config)#no cdp run |
Enable CDP for he whole router | Router(config)#cdp run |
Disable CDP on an interface | Router(config-if)#no cdp enable |
Requirement | Cisco Command |
View version information | show version |
View current configuration (DRAM) | show running-config |
View startup configuration (NVRAM) | show startup-config |
Show IOS file and flash space | show flash |
Shows all logs that the router has in its memory | show log |
View the interface status of interface e0 | show interface e0 |
Overview all interfaces on the router | show ip interfaces brief |
View type of serial cable on s0 | show controllers 0 (note the space between the ’s’ and the ‘0′) |
Display a summary of connected cdp devices | show cdp neighbor |
Display detailed information on all devices | show cdp entry * |
Display current routing protocols | show ip protocols |
Display IP routing table | show ip route |
Display access lists, this includes the number of displayed matches | show access-lists |
Check the router can see the ISDN switch | show isdn status |
Check a Frame Relay PVC connections | show frame-relay pvc |
show lmi traffic stats | show frame-relay lmi |
Display the frame inverse ARP table | show frame-relay map |
Cisco Router Basic Operations
Requirement | Cisco Command |
Enable | Enter privileged mode |
Return to user mode from privileged | disable |
Exit Router | Logout or exit or quit |
Recall last command | up arrow or |
Recall next command | down arrow or |
Suspend or abort | |
Refresh screen output | |
Compleat Command | TAB |
Cisco Router Copy Commands
Requirement | Cisco Command |
Save the current configuration from DRAM to NVRAM | copy running-config startup-config |
Merge NVRAM configuration to DRAM | copy startup-config running-config |
Copy DRAM configuration to a TFTP server | copy runing-config tftp |
Merge TFTP configuration with current router configuration held in DRAM | copy tftp runing-config |
Backup the IOS onto a TFTP server | copy flash tftp |
Upgrade the router IOS from a TFTP server | copy tftp flash |
Cisco Router Debug Commands
Requirement | Cisco Command |
Enable debug for RIP | debug ip rip |
Enable summary IGRP debug information | debug ip igrp events |
Enable detailed IGRP debug information | debug ip igrp transactions |
Debug IPX RIP | debug ipx routing activity |
Debug IPX SAP | debug IPX SAP |
Enable debug for CHAP or PAP | debug ppp authentication |
Switch all debugging off | no debug all undebug all |