Tentang

------------ Selamat datang di Blog kami yang sederhana ini ------------ SEMOGA BERMANFAAT. --- Identitas Pemilik Blog ------ Nama : Afif Fuaidi ------ Alamat Rumah : Payaman - Andonosari - Nongkojajar - Pasuruan ------ Facebook : Afif Fuaidi bin Mahfudz ------ Instagram : Apiep_5 (Afif Fuaidi) ---

Minggu, 07 Februari 2021

AYAH TELAH PERGI

 

AYAH TELAH PERGI

            Pada saat aku masih berusia 5, tahun aku masih memiliki keluarga yang masih utuh, yang terdiri dari ayah, ibu, kakak perempuan, dan juga bibiku.

            Saat di pagi hari yang cerah tepat pada hari minggu, aku dan keluargaku pergi kekantor ayahku tepatnya di Erlangga Surabaya untuk melihat perlombaan sepak bola, dan saat itu ayahku mengikuti lomba tersebut.

            Saat acara sudah di mulai, tiba – tiba di tengah perlombaan salah satu lawan menendang bola terlalu keras sehingga terkena ayahku tepatnya pada dada ayahku, lalu aku dan keluargaku sangat terkejut ketika melihat ayah terkena bola, dan aku langsung berkata pada ibu. “ Ibu lihat ayah terkena bola!”. Lalu ibuku menjawab. “ iyah nak ibu  tahu semoga ayahmu baik – baik saja.”

            Tak lama kemudian perlombaan tersebut selesai, akhirnya aku dan keluargaku langsung lari menghampiri ayahku, lalu kakakku langsung bertanya kepada ayah.” Ayah apakah engkau baik – baik saja?.”  Lalu ayah menjawab. “ iyah nak ayah baik – baik saja!.”

            Setelah ayah ganti baju kami langsung pergi kembali kerumah untuk beristirahat, tetapi tiba di tengah perjalanan aku merasa lapar, dan akhirnya kami berhenti ke Macdonald untuk makan, sehabis makan kami langsung pergi pulang untuk beristirahat.

            Hari telah berlalu, semakin hari ayah semakin lemas untuk beraktivitas, ibu pun merasa heran dan akhirnya ibu bertanya kepada ayah. “ Ayah apakah kamu baik – baik saja?.” Lalu ayah menjawab. “Iyah bu ayah baik – baik saja!.” Mendengar jawaban ayah ibu tidak yakin dengan semua itu, akhirnya ibu menyuruh ayah untuk pergi kedokter, tetapi ayah tidak mau, lalu ibu membujuk ayah supaya ayah mau pergi periksa, tak lama kemudian ibu membujuk ayah pada akhirnya ayah mau juga pergi kedokter untuk periksa.

            Keesokan harinya ayah dan ibupun pergi periksa, sedangkan aku, kakak, dan bibiku ada di rumah, saat itu bibi sedang memasak, aku dan kakak sedang bermain di kamar, di pertengahan masak tiba – tiba bibi mendapat telfon dari ibu,, ternyata ayahku harus di rawat di rumah sakit, lalu bibi bicara padaku dan kakak bahwa ayah harus di rawat di rumah sakit, aku dan kakak sangat terkejut, akhirnya kami menangis dan hampir tidak percaya kalau ayah harus di rawat di rumah sakit.

             Tak lama kemudian bibi pergi kerumah sakit untuk mengantarkan baju ayah dan ibu,sedangkan aku dan kakak tetap di rumah.

            Hari telah berlalu, setiap hari sepulang sekolah aku dan kakak pergi ke rumah sakit untuk menjenguk ayah, tetapi aku takut dengan ayahku sendiri karena aku takut dengan orang sakit, berjalan selama satu bulan akhirnya ayahku pulang ke rumah,kami merasa senanng saat ayah merasa pulang meski ayah harus tetap dirawat dirumah.

            Selama ayah dirawat dirumah aku tidak mau tidur di rumahku sendiri,karena aku takut dengan orang sakit,tetapi sudah satu minggu lamanya ayah dirawat dirumah aku sudah berani tidur dirumahku sendiri,tetapi aku tidak mau masuk ke kamar ayahku.    

            Pada saat tanggal 30 Desember 2011 di pagi hari ibu mencuci baju saat itu aku sudah bangun,lalu ibu menyuruhku mengambilkan baju ayah di kamarnya dan melihat kondisi ayah,tetapi saat aku mengambil baju ayah aku tidak berani sedikit pun melihat ayahku dan aku langsung lari setelah mengambil baju tersebut.

            Saat aku mengasihkan baju pada ibuku dia bertanya kepada ku.”Nak apakah ayah baik-baik saja?.”. “ Tidak tahu bu, aku takut.” Jawabku sambil ketakutan. Saat ibu mendengar jawaban ku ibu langsung lari kekamar ayah untuk melihat kondisi ayah, saat tiba di kamar tiba – tiba ibu langsung menjerit.” Ayaaaah...” lalu aku dan semua orang yang ada di rumah langsung terkejut dan lari kekamar ayah, ternyata ayah telah pergi meninggalkan kami untuk selamanya.

            Saat itu semua orang menangis, dan kakakku  langsung menelfon semua sudara – saudaraku, sedangkan ibuku pingsan berkali – kali dengan keadaan itu, dan akupun hanya menangis ditengah – tengah ruang tamu dengan keadaan ramai.

            Saat ayah sudah di makamkan, aku dan semua keluargaku hanya bisa menangis dan berusaha mengikhlaskan ayah yang sudah tiada, tetapi hingga saat ini meski aku sudah duduk di bangku SMP, sudah 10 tahun lamanya ayah telah tiada aku  masih tidak percaya bahwa ayahku telah pergi meninggalkanku untuk selamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar