Tentang

------------ Selamat datang di Blog kami yang sederhana ini ------------ SEMOGA BERMANFAAT. --- Identitas Pemilik Blog ------ Nama : Afif Fuaidi ------ Alamat Rumah : Payaman - Andonosari - Nongkojajar - Pasuruan ------ Facebook : Afif Fuaidi bin Mahfudz ------ Instagram : Apiep_5 (Afif Fuaidi) ---

Jumat, 19 Juni 2020

Contoh LAPORAN PENELITIAN PENERAPAN GREEN PRODUCTION PADA BOTOL MINUMAN PLASTIK DI UKM USMAN ABADI SENGON AGUNG


LAPORAN PENELITIAN
PENERAPAN GREEN PRODUCTION PADA BOTOL MINUMAN PLASTIK DI UKM USMAN ABADI SENGON AGUNG

Di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas akhir semester

Dosen pengampu :
M. Hermansyah, S.T., M.T




Kelompok :
1. Rudi Kurniawan (201769030048)
2. Misbachul Ghozi (201769030073)
3. Abi Rizal (201769030043)
4. M. Rofiq Ulul Ilmi (201769030072)


TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS YUDHARTA SENGON AGUNG PURWOSARI PASURUAN
2020-2021


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
      Green Production merupakan suatu proses produksi yang menggunakan input dengan dampak lingkungan yang relatif rendah, sangat efisien, dan menghasilkan sedikit bahkan tidak ada limbah atau polusi. Green Production juga mengarahkan untuk mendesain system manufaktur yang ramah lingkungan dengan cara mengubah pengelolaan bahan baku, penggunaan energy, proses produksi, dan mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan. Green Production juga dianggap sebagai proses inovatif karena potensi dan alasan yang bermanfaat seperti minimalisasi limbah, pencegahan polusi, konservasi energi dan masalah kesehatan dan keselamatan. Penerapan Green Production dalam proses produksi botol minuman kemasan plastik melalui beberapa tahap yaitu proses pewarnaan, persiapan pembersihan, perbaikan ramah lingkungan, dan kondisi ramah lingkungan.
Proses pengolahan limbah botol minuman kemasan plastik saat ini masih menggunakan konsep 3R. Konsep 3R merupakan dasar dari berbagai usaha untuk mengurangi limbah dan mengoptimalkan proses produksi limbah. Limbah yang dihasilkan dari proses produksi diharapkan dapat di daur ulang agar dapat digunakan kembali sebagai bahan baku untuk memproduksi produk baru, tetapi tidak semua limbah dapat dimanfaatkan atau didaur ulang oleh produsen. Salah satu strategi pengurangan limbah di dalam perusahaan melalui penerapan green production. Perusahaan botol minuman kemasan plastik di Sengonagung Purwosari Kabupaten Pasuruan yaitu UKM Usman Abadi berproduksi sebesar 1,65 juta ton. Dengan rincian 50% (8,25 juta ton) untuk kemasan air mineral, 30% (495 ribu ton) untuk kemasan air minum selain kemasan air, limbah botol minuman kemasan plastik yang dikirim ke pabrik untuk di daur ulang mencapai ± 2-3 ton dalam satu kali  kirim  setiap minggu, dan sisanya 20% untuk kemasan lain.
Pengiriman dilakukan tiga kali dalam sebulan, sehingga kalau dirata-rata mencapai 8-12 ton per bulan untuk limbah  botol  kemasan plastik dari semua merk. Proses pengolahan limbah botol minuman kemasan plastik saat ini masih menggunakan konsep 3R. Konsep 3R merupakan dasar dari berbagai usaha untuk mengurangi limbah dan mengoptimalkan proses produksi limbah. Limbah yang dihasilkan dari proses produksi diharapkan dapat di daur ulang agar dapat digunakan kembali sebagai bahan baku untuk memproduksi produk baru, tetapi tidak semua limbah dapat dimanfaatkan atau didaur ulang oleh produsen. Salah satu strategi pengurangan limbah didalam perusahaan melalui penerapan green manufacturing. Konsep ini juga diterapkan untuk limbah botol minuman kemasan plastik untuk didaur ulang ke pabrik.

1.2  Rumusan Masalah
  1. Seberapa Penting Menggunakan Metode Green Production pada Botol dan Plastik ?


1.3  Tujuan Penelitian
  1. Mengetahui pengaruh positif antara pewarnaan dengan persiapan pembersihan
  2. Mengetahui pengaruh positif antara persiapan pembersihan dengan perbaikan ramah lingkungan
  3. Mengetahui pengaruh positif antara perbaikan ramah lingkungan dengan kondisi ramah lingkungan
  4.  Mengetahui pengaruh positif antara pewarnaan dengan kondisi ramah lingkungan.


1.4  Manfaat
1.      Bagi Penulis
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis karena penulis dapat menerapkan secara langsung teori-teori yang didapat selama dibangku kuliah dengan praktek yang sebenarnya yang terjadi didalam suatu perusahaan
2.      Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi, sehingga perusahaan dapat mengambil kebijakan yang lebih baik dalam penerapan konsep green production pada botol minuman dan plastik
3.      Bagi Pihak Lain
Semoga hasil penelitian ini dapat menambah bahan baca mengenai penerapan konsep green production pada botol minuman dan plastic

1.5  Sistematika  
1.5.1        Kerangka Konsep
a.      Variabel pewarnaan
Variabel ini dibentuk oleh 3 indikator dengan menggunakan pengukuran skala likert 5 poin. Indikator pada variabel ini mengacu pada hasil penelitian, yaitu: budaya ramah lingkungan, tingkatan limbah, dan dampak limbah.
b.      Variabel persiapan pembersihan
Variabel ini dibentuk oleh 4 indikator dengan menggunakan pengukuran skala likert 5 poin. Indikator pada variabel ini mengacu pada hasil penelitian yaitu: rencana perbaikan material, rencana perbaikan energi, rencana perbaikan proses, dan rencana perbaikan teknologi.
c.       Variabel perbaikan ramah lingkungan
Variabel ini dibentuk oleh 3 indikator dengan menggunakan pengukuran skala likert 5 poin. Indikator pada variabel ini mengacu pada hasil penelitian yaitu: tingkatan mesin yang ramah lingkungan, tingkatan proses yang ramah lingkungan, dan tingkatan sistem yang ramah lingkungan.
d.      Variabel kondisi ramah lingkungan
Variabel ini dibentuk oleh 3 indikator dengan menggunakan pengukuran skala likert 5 poin. Indikator pada variabel ini mengacu pada hasil penelitian yaitu: kebijakan ramah lingkungan, pedoman ramah lingkungan, dan pengukuran ramah lingkungan.

1.5.2        Metode Penelitian
a.      Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder dari 7 perusahaan botol minuman kemasan plastik di Kabupaten Pasuruan. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh variabel pewarnaan, variabel persiapan pembersihan, perbaikan ramah lingkungan, dan variabel kondisi ramah lingkungan dengan menggunakan pengukuran skala likert 5 poin. Sedangkan data sekunder digunakan untuk menggambarkan keadaan umum daerah penelitiandan menggambarkan kondisi perusahaan botol minuman kemasan plastikdi kabupaten Pasuruan.
b.      Analisa
Penelitian ini menggunakan metode survei dengan menggunakananalisis data Partial Least Square (PLS). Analisa Partial Least Square (PLS)dapat diterapkan pada semua skala data, tidak membutuhkan banyak asumsi dan ukuran sampelnya tidak harus besar, dapat digunakan sebagai konfirmasi teori juga dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara variabel [6].


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1  Penelitian Terdahulu
No
Peneliti, tahun dan Judul
Metode Penelitian
Variabel
Hasil
1.
Boztepe, Aysel 2012 “Green Marketing and Its Impact on Consumer Buying Behavior”
Sampel dalam penelitian ini adalah green consumer, penyebaran data menggunakan kuesioner dan menggunakan uji regresi linier berganda
a. Green Marketing 
b.Buying Behavio
Memberikan hasil/gambaran dan penjelasan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan antara environment awareness dan green purchasing behavior. Begitupula dengan green pricedan green purchasing behavior, terdapat pengaruh positif signifikan. Pada green product featuresdan green purchasing behavior, terdapat pengaruh positif signifikan. Terdapat pengaruh positif signifikan pada green promotiondan green purchasing behavior.

2.
Palwa, Apriyanto2014“Pengaruh Green Marketing Terhadap KeputusanPembelian Yang Dimediasi Minat Beli (StudiPada Pelanggan The Body Shop Di PlazaAmbarukmo Yogyakarta)”
Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen The Body Shop di Yogyakarta, penyebaran data menggunakan kuesioner dan menggunakan uji regresi linier berganda
a.Green Marketing
b.Minat Beli
c.Keputusan Pembelian
Green marketing berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen. Minat beli berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen. Green Marketing berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen.
3.
Ahmad, et. al.2016“Analisis Green Product dan Green Marketing Strategy terhadap Keputusan Pembelian Produk The Body

Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen The Body Shop Manado Town Square, penyebaran data menggunakan kuesioner dan menggunakan uji

a.Green Product
b.Green Marketing Strategy
c.Keputusan Pembelian





Terdapat pengaruh yang signifikan pada green product dan green marketing strategy terhadap keputusan pembelian. Begitu juga terdapat pengaruh yang signifikan antara green productdan keputusan pembelian. Sementara green marketing strategy tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian



4.
Saxena, Ravindra & Khandenwal, Pradeep K.2010“Can Green Marketing be used as a tool for Sustainable Growth?: A Study Performed on Consumers in India-An Emerging Economy.”
Sampel dalam penelitian ini adalah green consumer, penyebaran data menggunakan kuesioner dan menggunakan uji regresi linier berganda.
a.Green Marketing
b.Sustainable Growth.
Hasil dari penelitian memberikan bukti kuat untuk menyimpulkan bahwa saatini preferensi konsumen bergeser ke produk ramah lingkungan. Hasil lainnya menunjukkan bahwa saatini konsumen lebih peduli untuk perlindungan lingkungan, konsumen bahkan siap untuk membayar sedikit tambahan harga (sesuai) untuk produk ramah lingkungan (hijau).Hasil menunjukkan bahwa konsumen sangat percaya bahwa perusahaan menikmati citra hijau akan memiliki keunggulan kompetitif di pasar dan akan memimpin ke arah pertumbuhan yang berkelanjutan


Dari beberapa contoh hasil penelitian di atas, maka dapat digambarkan beberapa persamaan dan perbedaannya. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada salah satu variabel yang digunakan dalam membahas pokok permasalahan, yaitu variabel keputusan pembelian. Persamaan lainnya adalah pengukuran variabel bebas dilakukan secara mandiri dengan variabel terikat. Sedangkan perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terdapat pada objek penelitian dan beberapa variabel bebas, yang mana penelitian ini hanya menggunakan green product dan green price sebagai variabel bebasnya. Adanya persamaan dan perbedaan yang terdapat pada penelitian ini dengan penelitian sebelumnya akan mempengaruhi hasil peneltian yang diperoleh. Pada penelitian ini diharapkan untuk menghasilkan gambaran tentang green product mempengaruhi keputusan pembelian dan green price mempengaruhi keputusan pembelian.

2.2  Green Production
Kasali (2005) memberikan definisi dari produk hijau (green product)  sebagai ilustrasi dari barang atau produk yang dihasilkan oleh produsen yang terkait dengan rasa aman dan tidak menimbulkan dampak bagi kesehatan manusia serta tidak berpotensi merusak lingkungan hidup. Di samping itu, produk bersih juga dikaitkan dengan penggunaan bahan baku yang senantiasa memperhatikan generasi mendatang, produk bersih juga bertujuan untuk mengurangi sampah (waste) baik dari prosesnya maupun dari daur hidup produk tersebut. Lebih jauh, Nugrahadi (2002) menyatakan bahwa produk bersih (green produk) selalu berorientasi pada lingkungan.
Menurut Ottman (1998:89) menyatakan bahwa produk hijau secara prinsip dapat bertahan dalam periode waktu yang cukup  lama, tidak mengandung racun, terbuat dari bahan yang bersahabat dengan lingkungan dan dapat didaur ulang, atau dikemas secara sederhana (Simple) dan minimalis. Green product tersebut dibuat, disebarluaskan, dan digunakan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan seperti kerusakan dan pencemaran pada lingkungan.
Di sini akan mengenalkan pengertian dari green product yaitu barang – barang yang salah satu cirinya menggunakan material yang baik dengan ramah lingkungan serta tidak merusak sekeliling kita dan bisa untuk didaur ulang, dan proses pembuatan green product itu sendiri menggunakan manajemen pembuangan yang baik, dimana setiap kita memiliki tanggung jawab akan kebersihan lingkungan. Kita juga dapat mengelolah sampah yang dilakukan dengan  dasar tanggung jawab, dasar berkelanjutan, dasar manfaat, dasar keadilan, dasar kesadaran, dasar kebersamaan, dasar keselamatan, dasar keamanan dan dasar nilai ekonomi sehingga secara keseluruhan menggunakan green product yang berarti menggurangi emisi karbon dan turut membantu menggurangi dampak dari pemanasan global.
Dalam dunia produksi memiliki kebijakan baru dalam memanfaatkan sumber daya disekitar semaksimal mungkin dan dapat membuang limbah seminimal dalam konsep green produk dapat disebut juga ekolabeling.
Terdapat beberapa kendala dalam penerapan green product di Indonesia, seperti: 
·         Minimnya kesadaran pada produsen
·         Keraguan terhadap produk yang berlabel green product.
·         Produk yang berlabel green product relatif  lebih mahal.
Pada beberapa negara maju telah mengaplikasikan regulasi lingkungan tentang green product. Produk bersih dalam proses produksi memiliki konsep yang sangat signifikan dalam negeri agar produk lokal dapat bersaing di luar negeri dimana pemasok, produsen, maupun konsumen dapat memahami konsep ini, karena mengingat sejak lama produsen - produsen dari negara maju sudah menerapkannya. Penerapan hal ini akan berpotensi memberikan dampak penambahan biaya anggaran bagi produsen,  akan tetapi di masa mendatang akan memberikan manfaat yang cukup signifikan pula.


  
BAB III
PEMBAHASAN


Pengujian langsung dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel penelitian. Pengujian terhadap masing-masing indikator dilakukan pengujian melalui PLS-Algorithm dan Bootstrapping sehingga didapatkan nilai Cross Loadings, untuk diketahui status valid atau tidak valid dari masing-masing indikator.
Tabel 1 menyatakan bahwa nilai cross loading dari masig-masing indikator yang tidak valid harus dihilangkan dari model dan dilakukan pengujian melalui PLS-Algorithm dan Bootstrapping dalam nilai cross loadings . Indikator yang tidak valid yaitu x1.2 dan x2.2, hal ini harus dilakukan karena indikator ini mempunyai nilai cross loadings dibawah 0,5.
Eksekusi indikator dapat dilakukan pada variabel asli, apabila nilai cross loadings indikator pada variabel asli negatif atau lebih rendah bila dibandingkan dengan nilai cross loadings indikator pada variabel lain. Nilai cross loadings setelah dilakukan eksekusi untuk masing-masing indikator diperlihatkan pada Tabel 2 dibawah ini .

Tabel 1. Nilai Cross Loadings


Pewarnaan
Persiapan Pembersihan
Perbaikan Ramah
Lingkungan
Kondisi Ramah
Lingkungan

Status
x1.1
0,727
0,056
-0,131
0,197
Valid
x1.2
-0,331
-0,201
-0,220
-0,163
Tidak Valid
x1.3
0,686
-0,018
0,008
0,172
Valid
x2.1
0,279
0,867
0,428
0,066
Valid
x2.2
-0,145
0,454
0,381
0,154
Tidak Valid
x2.3
0,180
0,952
0,420
0,207
Valid
x2.4
0.165
0,891
0,377
0,303
Valid
(Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2019)

Lanjutan Tabel 1. Nilai Cross Loadings


Pewarnaan
Persiapan Pembersihan
Perbaikan Ramah
Lingkungan
Kondisi Ramah
Lingkungan

Status
X3.1
0,154
0,466
0,919
0,402
Valid
X3.2
0,038
0,515
0,881
0,131
Valid
X3.3
0,023
0,341
0,893
0,344
Valid
Y1.1
0,149
0,132
0,270
0,872
Valid
Y1.2
0,103
0,066
0,089
0,672
Valid
Y1.3
0,399
0,256
0,354
0,931
Valid
(Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2019)

Tabel 2. Nilai Cross Loadings Setelah Eksekusi


Pewarnaan
Persiapan Pembersihan
Perbaikan Ramah
Lingkungan
Kondisi Ramah
Lingkungan

Status
x1.1
0,979
0,094
-0,130
0,192
Valid
x1.3
0,964
0,006
0,010
0,166
Valid
x2.1
0,067
0,877
0,427
0,054
Valid
x2.3
0,033
0,981
0,418
0,206
Valid
x2.4
0.059
0,920
0,376
0,305
Valid
X3.1
-0,016
0,410
0,919
0,393
Valid
X3.2
-0,189
0,470
0,879
0,130
Valid
X3.3
0,002
0,307
0,895
0,339
Valid
Y1.1
0,077
0,122
0,271
0,885
Valid
Y1.2
0,107
0,080
0,089
0,693
Valid
Y1.3
0,234
0,233
0,356
0,917
Valid
(Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2019)

Tabel 3. Hasil Pengujian Pengaruh Langsung
Pengaruh antar variabel
Koefisien Jalur
p value
Keterangan
Pewarnaan                     Persiapan Pembersihan
0,012
0,954
Tidak Signifikan
Persiapan Pembersihan
Perbaikan Ramah Lingkungan
0,504
0,001
Signifikan
Perbaikan Ramah Lingkungan Kondisi Ramah Lingkungan
0,341
0,028
Signifikan
Pewarnaan     Kondisi Ramah
Lingkungan
0,209
0,367
Tidak
Signifikan
(Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2015)



Keterangan:
s           : signifikan
ts          : tidak signifikan

Gambar 2. Diagram Jalur Hasil Pengujian Hipotesis




BAB IV
KESIMPULAN
4.1  KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.      Variabel pewarnaan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap variabel persiapan pembersihan
2.      Variabel persiapan pembersihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perbaikan ramah lingkungan
3.      Variabel perbaikan ramah lingkungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kondisi ramah lingkungan.
4.      Variabel pewarnaan juga berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kondisi ramah lingkungan

4.2  SARAN
Perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam mengenai green production dengan kriteria dan subkriteria yang lebih banyak serta dengan beberapa kasus yang berbeda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar