Pengenalan Dunia Pesantren

Sumber : Dawuh Tafsir 6 Agustus 2015
Tempat : Masjid Darut Taqwa

PENGENALAN DUNIA PONDOK PESANTREN

"Tolong kalau berada di sekitar Pondok Pesantren jangan memanggil Pengasuh Pondok Pesantren dengan panggilan Nama Beliau, karena itu menunjukkan Su'ul Adab (Tata krama yang kurang bagus), Cukup dengan panggilan "ROMO YAI" dan "BU NYAI", begitu pula kepada anak-anak Beliau, cukup dengan memanggil Gus (untuk anak laki-laki) dan Neng (untuk anak perempuan), panggilan Gawagis itu merupakan Suul Adab"

Kalau kita sadari bersama bahwa ketika kita berada dirumah apakah kita pernah memanggil kedua orang tua kita dengan menyebutkan nama beliau ?? misalkan memanggil ayah/bapak dengan "Bapak Solihin atau Ibu Kulsum. Bukan begitu !!! Kita cukup memanggil Beliau dengan panggilan Ayah/Bapak atau Ibu saja,.

Pondok Pesantren itu wilayahnya Pendidikan, dan wilayah pendidikan yang dikedepankan adalah ETIKA. Ketika kita mempunyai Etika saat berada di Pondok maka ketika kita berada di rumah akan menjadi orang yang bagus. Begitu juga sebaliknya ketika kita berada di Pondok tidak beretika maka ketika di rumah kita akan menjadi orang yang rusak.

Oleh karena itu ketika di Pondok belajar "Boso" (Berbicara dengan Bahasa Jawa yang Bagus),

Contoh

1 Satu (Siji) = Setunggal

2 Dua (Loro)= Kale

3 Tiga (Telu) = Tigo

4 Empat (Papat) = Sekawan

5 Lima (Limo) = Gangsal

6 Enam (Enem) = Enem 

7 Tujuh (Pitu) = Pitu

8 Delapan (Wolu) = Wolu

9 Sembilan (Songo) = Songo

10 Sepuluh (Sepoloh) = Sedoso

Duduk = Longgo = Lenggah

Makan = Mangan = Dahar

Tidur = Turu = Sare

Kamu = Koen = Panjenengan

Berjalan = Mlaku = Mlampah

dll

Kalau bisa berbicara dengan BOSO maka kamu mempunyai Etika yang Baik.

Awal mula berada di Pondok Pesantren kita harus bisa beradaptasi, (menyesuaikan diri dengan tempat yang baru).  Misalkan :

- Waktu di Rumah tidur dengan Kasur/Spring Bad dan ketika berada di Pondok tidur di atas lantai

- Waktu di Rumah Makan sampai kenyang dan ketika di Pondok harus makan seadanya.

- waktu di Rumah bisa menonton TV sampai puas dan ketika di pondok harus bisa menahan diri

- hawa di rumah Panas dan Hawa di Pondok dingin

maka kita harus dapat beradaptasi ketika berada di Pondok Pesantren.